Dongeng, Medium Efektif Pelestarian Satwa langka dan Nilai Budaya

Baca Juga

Minews, indramayu – keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia perlu diberi perhatian dan didukung agar tidak mengalami kepunahan. Samsudin. Pria 52 tahun itu berusaha menanamkan kepedulian lewat dongeng-dongeng yang disajikannya kepada anak-anak.

Samsudin berucap alasannya memilih tema flora, fauna dan maupun satwa langka adalah karena ia ingin mengenalkan yang ada di Indonesia kepada anak-anak. Maka dari itu samsudin berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia untuk melakukan kampanye dalam upayanya dengan mendongeng.(4/3/2023)

“Momen keinginan mendongeng keliling terpikir setelah saya sadar bahwa keanekaragaman hayati dan satwa langka indonesia membutuhkan peran dari banyak generasi muda di seluruh bagian Indonesia,” ujarnya.

Di taman Cimanuk Kabupaten Indramayu, Kali ini Samsudin datang untuk bercerita kepada anak-anak di Indramayu, pada pertemuan khusus kali ini Samsudin membawa cerita satwa langka yaitu badak bercula dua (3/3/2023)

Foto: Syamsudin sedang bercerita satwa langka menggunakan properti sebagai alat peraga

“Khusunya hari ini saya memperkenalkan satwa langka yaitu badak cula dua, ya semoga dengan tema kali ini seluruh masyarakat Indonesia maupun luar negeri agar tidak lalai bahwa pentingnya mempertahankan satwa, jangan sampai hilang dan punah”, pungkas Samsudin

Selama ia berdongeng kepada anak-anak Samsudin menjadikan sesi berdongeng tersebut menjadi sebuah kegiatan yang interaktif. Ia juga melibatkan anak-anak untuk ikut serta memainkan wayang-wayangan yang ia buat dan ikut menggerakkan cerita.

“Nah, anak anak diajak juga memegang wayang kardusnya. Mereka dilibatkan dalam perform. Mereka saya ajak jadi penonton aktif,” jelas Samsudin.

Tidak sampai disitu dalam upaya samsudin dalam berdongeng tidak menutup kemungkinan sering sekali menemukan kesulitan, untuk kali ini iya menyampaikan kesulitannya dalam berdongeng.

“Tantangan yang dirasakan dan perlu saya persiapkan dimana saat berdongeng tidak semua anak-anak mengetahui karena juga faktor dari keluarganya dan tidak bisa di sama ratakan jadi mengharuskan saya menggunakan bahasa familiar agar yang awam juga menjadi saham”, ucap Samsudin.

Menurut Ade Mutmainnah ibu asuh dari Homy Motti Day Care Indramayu usaha praktik dongeng keliling yang di lakukan ini adalah salah satu apresiasi luar biasa dan perlu di lestarikan.

“Apresiasi bangat ya luarbiasa kebetulan dikami silabusnya mengacu kepada tema satwa ketika saya korelasikan dengan team dongeng beliau punya misi tentang mencintai satwa seperti apa. jadi saya sebetulnya ini bisa dibilang sekaligus dijadikan ikonik untuk penerus ya setelah ini siapa lagi yang melanjutkan, mempertahankan dan melestarikan budaya”, pungkas Ade.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Berperan Jaga Kondusivitas Pasca Pilkada

Yogyakarta - Pelaksanaan Pilkada serentak 2024 telah usai. Namun, tantangan menjaga stabilitas nasional baru saja dimulai. Berbagai pihak menyerukan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini