Indonesia di Tengah Isu Kebangkutan Sejumlah Negara

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Dalam setahun terakhir ini, santer  kabar tentang daftar negara-negara yang terancam bangkrut. Tentu saja, kabar ini menggusarkan, terutama karena efek domino kebangkrutan sebuah negara  bisa ke mana-mana.

Tahun lalu, Sri langka  perekonomiannya dinyatakan kolaps. Negara ini bangkrut karena tak bisa memenuhi kewajibannya membayar utang.  Data  Departemen Statistik Sri Lanka menunjukkan angka pertumbuhan PDB Sri Lanka pada kuartal 11-2022 tercatat -8,4%. Koreksi itu menjadi yang terburuk dalam 7 dekade terakhir. Sebelumnya, dua tahun lalu, Sri Lanka sudah oleng karena mengalami pertumbuhan negatif 16%.

Anjloknya PDB Sri langka, diperparah lagi oleh kebijakan investasi yang tidak pada tempatnya – dengan mengandalkan utang luar negeri — yang selama beberapa tahun ini gencar dilakukan pemerintah. Jadilah tahun lalu Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya sebesar US$51 miliar (Rp 760,3 triliun). cadangan mata uang asingnya telah habis.

Setelah kebangkrutan Sri Langka, lembaga kajian ekonomi Visual Capitalist,  mengadakan survey. Hasilnya, diprediksi sejumlah negara sedang mengalami kerapuhan ekonomi. Diperkirakan ada 25 negara yang terancam bangkrut. Kesimpulan ini diambil  setelah ditemukan data-data dari empat metrik penghitungan yaitu imbal hasil obligasi pemerintah, credit default swap (CDS) 5 tahun, beban bunga sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB), serta utang pemerintah sebagai persentase dari PDB.

Prediksi jumlah negara yang terancam bangkrut ini, lebih kecil dari perkiraan sebelumnya. Tahun lalu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa ada 60 negara terancam bangkrut karena tak mampu mengatasi masalah krisis utang.”Ada 60 negara vulnerable (rentan) untuk menangani krisis utang dan refinancing dari pembiayaan. Jadi default bagi yang memiliki rasio utang tinggi jadi perhatian dunia,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: Nota Keuangan & RUU APBN 2023, Agustus tahun silam.

Beberapa indikator ekonomi terkait dengan gejala keangkrutan ekonomi sebuah negara, bisa dilihat dari ketidakmampuan negara untuk memenuhi penunjang kebutuhan pokok warganya, seperti energi. Selain inflasi tinggi, harga-harga bahan pokok meroket, dan angka kemiskinan yang  meningkat melampaui batas.

Berikut daftar lengkap negara yang terancam bangkrut akibat utang:

1. El Salvador

2. Ghana

3. Tunisia

4. Pakistan

5. Mesir

6. Kenya

7. Argentina

8. Ukraina

9. Bahrain

10. Namibia

11. Brasil

12. Angola

13. Senegal

14. Rwanda

15. Afrika Selatan

16. Costa Rica

17 Gabon

18. Morocco

19. Ekuador

20. Turki

21. Republik Dominika

22. Etiopia

23. Colombia

24. Nigeria

25. Meksiko.

Bagaimana dengan Indonesia?

Jika memperhatikan beberapa indicator ekonomi, Indonesia tergolong aman. Pertumbuhan ekonomi Indonesia,  di tengah gejolak ekonomi global yang belum mereda,  mengindikasikan prospek yang baik.

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3%, dan akan terus meningkat menjadi 4,7-5,5% pada 2024 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat.  Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) diprakirakan menurun dan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024, dengan inflasi inti akan kembali lebih awal pada paruh pertama 2023.

(HGP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini