MATA INDONESIA, JAKARTA-Selain bumi, ternyata Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan sebuah planet berbatu yang berada di wilayah layak huni bernama LP 890-9 c.
Planet dengan komposisi 40 persen batu itu memiliki ukuran lebih besar dibandingkan Bumi.
NASA mengungkap jika mereka menemukan planet itu ketika sedang mengobservasi planet sebelahnya yang lebih kecil bernama LP 890-9 b.
NASA menyatakan kedua planet ini adalah planet super-earth atau super-bumi (planet ekstrasurya) yang mengitari sebuah bintang.
Namun NASA belum mengetahui penuh kondisi permukaan planet itu apakah mirip dengan Bumi atau tidak.
Kedua planet itu mengorbit bintang yang lumayan dingin atau bintang katai merah (red-dwarf star) bernama LP 890-9 dan berjarak 98 tahun cahaya dari Bumi, dikutip dari laman NASA.
Planet LP 890-9b yang lebih dekat kepada bintangnya ditemukan NASA menggunakan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS).
NASA mengungkap planet itu 30 persen lebih besar dibandingkan Bumi dengan suhu sekitar 123 derajat celcius.
Kemudian planet LP 890-9 c yang jauh dari bintangnya terletak di zona yang layak huni. Planet itu memiliki suhu sekitar 1,1 derajat celcius yang memungkinkan keberadaan air berbentuk cair.
Planet itu terdeteksi melalui teleskop Search for habitable Planets Eclipsing Ultra-cOOl Stars (SPECULOOS).
NASA memprediksi jika planet terluar mampu membentuk efek rumah kaca yang tak terkendali sehingga menjadikan planet itu memiliki suhu yang tidak beda jauh dari Planet Venus. Manusia pun diyakini tidak dapat tinggal di planet itu.
Kedua planet itu memiliki jumlah perhitungan hari yang berbeda. Di mana planet LP 890-9b membutuhkan waktu 2,7 hari Bumi untuk menyelesaikan satu hari dan planet LP 890-9 c memerlukan 8,5 hari Bumi untuk menyelesaikan satu hari.
Bintang planet itu memiliki suhu yang lebih dingin dibandingkan Matahari. Suhu yang rendah pun menjadikan planet terluar berada di wilayah layak huni.
NASA akan meneliti planet yang baru ditemukan itu melalui teleskop James Webb. Teleskop itu direncanakan menggunakan spektografnya untuk mendeteksi cahaya dan menggunakan instrumen lain untuk mendeteksi atmosfer Planet LP 890-9 c.
Ilmuwan penemu planet menjelaskan jika planet itu akan memberikan pemahaman baru studi atmosfer karena Planet LP 890-9 c adalah planet di zona layak huni selain planet di sistem TRAPPIST-1.