Tingkatkan SDM yang Terampil untuk Mendukung Produktivitas Industri Perkapalan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Dukungan terus diberikan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional.

Salah satu dukungannya dengan meningkatkan penyediaan sunber daya manusia (SDM) terampil dan kompeten.

Industri perkapalan di Indonesia semakin berdaya saing dengan ditopang faktor SDM yang kompeten dan mumpuni dalam memproduksi kapal laut.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan mengatakan saat ini, kata dia galangan-galangan nasional sudah bisa membangun beragam jenis kapal seperti kapal niaga yang meliputi kapal penumpang, kapal kontainer, kapal ferry Ro-Ro, dan kapal perintis, kapal perang, hingga penunjang industri offshore seperi accommodation work barge, monopod platform, offshore supply vessel, dan lainnya.

Potensi Indonesia kini didukung lebih dari 250 perusahaan galangan kapal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 1 juta tonase bobot mati (dead weight tonnage/DWT) per tahun.

Selain itu, juga terdapat 127 perusahaan industri bahan baku dan komponen yang memproduksi produk dengan standar marine.

“Bahkan, galangan kapal Indonesia memiliki pengalaman dalam membangun berbagai jenis kapal, mulai dari kapal penumpang, kapal kargo, hingga kapal tujuan khusus dengan fasilitas graving dock terbesar yaitu 150.000 DWT,” katanya.

Guna mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional, BPSDMI Kemenperintelah menggelar pelatihan kompetensi SDM industri perkapalan dengan tajuk “The Indonesian Shipbuilding Industry ModernizationProject”.

Pelatihan itu diselenggarakan atas kerjasama BPSDMI Kemenperin, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Japan International Cooperation Agency (JICA), Institusi Perkapalan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), serta PT Kampuh Welding Indonesia.

“Pelatihan yang diikuti 40 peserta tersebut menerapkansistem 3 in 1, yang terdiri dari pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja,” ungkap Arus.

Pelatihan yang dilaksanakan di Gedung PIDI 4.0 ini berlangsung selama 20 hari,dengan terbagi dalam dua fase, yakni fase pertama3-4 Oktober 2022, dan fase kedua (21 November-2 Desember 2022).

Ketua Umum IPERINDO Mochamad Moenir menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk modernisasi galangan-galangan kapal di Indonesia.

Sebab, pada kenyataannya masih ada gap antara galangan kapal di dalam negeri dengan di luar negeri, baik dalam hal kualitas produksi maupun waktu dan biaya pembangunan kapal.

“Pelatihan ini menjadi langkah awal dari upaya peningkatan sistem manajemen dan prosedur pembangunan kapal melalui peningkatan SDM, yaitu meningkatnya kompetensi, sehingga dapat meningkatkan pula kemampuan dan kualitas galangannya,” jelasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

KSPI NTT Akan Perjuangkan Kenaikan UMP 2025 Sebesar 10 Persen

Minews.id, Kota Kupang - Upah Minimum Provinsi (UMP) di wilayah NTT menjadi salah satu topik yang akan kembali diperjuangkan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini