Sejauh Manakah Peran Media Sosial Dalam Penyebaran Terorisme?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI, Muhammad Syauqillah menyampaikan bahwa peran sosial media atau cyber sangat vital bagi penyebaran tindak terorisme.

Ia mengatakan “Kalau kita lihat aksi terorisme yang terjadi di Indonesia ada berbagai macam. Yang disebut tindakan terorisme itu banyak, perekrutan,pendanaan,propaganda,semuanya itu sekarang menjadi penting dengan media sosial,” kata Syauqillah saat berbincang dengan Mata Indonesia News, Jumat 16 September 2022 .

Ia menekankan bahwa perangkat digital itu sangat penting untuk prekrutan saat ini.

Jika dilihat dalam konteks aksi terorisme dan serangan terornya, serangan teror yang berkelompok itu lebih mudah terendus.

Hal tersebut dapat dilihat pada penangkapan teroris pada tahun 2020-2021. Terlihat bahwa telah ada banyak perencanaan teror yang dilakukan oleh penegak hukum.

Akan tetapi berbeda dengan tindak terorisme yang dilakukan hanya oleh satu orang.

Tindak terorisme jenis tersebut tergolong lebih sulit dicegah. Contohnya seperti tindak terorisme yang terjadi di Mabes Polri pada tahun 2021.

Penyebabnya pelaku mengalami radikalisasi lewat media sosial. Aksi terorisme menggunakan metode lone wolf menjadikan media sosial itu alat yang penting.

Media sosial berperan menjadi katalisator bagi mereka untuk melakukan proses radikalisasinya.

Kalau tidak ada media sosial, radikalisasi tersebut sulit untuk dilakukan.

Pelaku pasti akan menggunakan cara lama yaitu mencari korban secara orang per orang. Media sosial memungkinkan pelaku untuk melakukan bai’at kepada korban secara jarak jauh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini