Naik Kelas, Kerajinan Kain Sulam Jelujur Asal Lampung Tembus Pasar Internasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kerajinan kain Sulam Jelujur asal Lampung mejeng di New York Indonesia Fashion Week. Kain kreasi para pengerajin di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung langsung naik kelas.

Salah satu perwakilan pengerajin Yeni kustiawati mengatakan sulam jelujur hanya digunakan untuk pajangan oleh masyarakat sekitar, namun semakin perkembangan zaman dan adanya dukungan serta pembinaan dari Pemprov Lampung maupun Pemkab Pesawaran, pajangan tersebut disulap menjadi memiliki barang yang memiliki harga jual.

“Kain sulam jelujur merupakan bagian dari sebuah peristiwa sejarah transmigrasi pertama di Indonesia pada tahun 1905 di Kabupaten Pesawaran. Di mana pada waktu itu meninggalkan rekam jejak dan warisan wastra Lampung yaitu kain tenun dengan teknik jelujur yang membentuk keragaman motif, serta gambaran peristiwa yang terjadi pada sejarah transmigrasi saat itu,” kata Yeni.

Menurutnya, setelah mengetahui adanya warisan wastra yang ada di Kabupaten Pesawaran, pemerintah setempat segera memberikan pembinaan kepada para pengerajin dan membantu dalam memasarkan sulam jelujur kepada masyarakat luas.

“Sebelumnya, hasil kerajinan kita ini hanya digunakan untuk pajangan dan juga digunakan di rumah saja, tetapi karena melihat adanya nilai ekonomis di dalamnya, mulailah kita memproduksi sedikit banyak untuk kita jualkan ke luar, dari hasil itu juga dapat membantu perekonomian keluarga,” ujar dia.

Menurutnya, dengan tampilnya sulam jelujur di New York para pengerajin sangat berbangga karena hasil karya dari Sungai Langka mampu menembus pasar dunia dan dikenal sampai luar negeri.

Pengerajin sulam jelujur Desa Sungai Langka Saat ini sudah banyak memproduksi. Selain busana ada juga kain sarung, peci, tas dan lain lain.

Yeni menjelaskan pasar sulam jelujur dimulai dari Pesawaran itu sendiri lalu ke Jakarta, Bali, Lombok, Bandung sampai ke mancanegara seperti Dubay, Kroasia, Belanda dan saat ini di New York.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pengamat: Penyelidikan Bawaslu Terkait EB Kurang Komphrensif dan Putusannya Tendensius

Mata Indonesia, Jakarta - Pengamat hukum Fajar Trio menyoroti putusan Bawaslu Kabupaten Kudus terkait pelanggaran netralitas pejabat kejaksaan berinisial...
- Advertisement -

Baca berita yang ini