Berikan Somasi ke Pesulap Merah, Rara Istiati Wulandari Beri Waktu 3×24 Jam Untuk Minta Maaf

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rara Istiati Wulandari atau Rara pawang hujan memberikan somasi kepada Pesulap Merah lantaran merasa tersinggung aksinya saat MotoGP di Mandalika disebut sebagai stand up comedy.

Ia melayangkan somasi tersebut untuk peringatan kepada Pesulap Merah agar tidak sembarangan saat melontarkan pendapat.

Sebab, ucapan lelaki bernama asli Marcel Radhival itu dianggap sebagai penghinaan terhadap pekerjaan Mbak Rara.

Rara pawang hujan bersama kuasa hukumnya pun menuntut permohonan maaf dari Pesulap Merah dalam waktu 3×24 jam.

Mereka menegaskan, jika somasinya diabaikan dan Marcel Radhival tidak kunjung meminta maaf, maka Rara pawang hujan beserta tim kuasa hukumnya akan menempuh jalur hukum.

“Sebelum melakukan upaya hukumnya lainnya, kami meminta Pesulap Merah meminta maaf. Kami kasih waktu 3 x 24 jam,” ujar Minola Bayang selaku kuasa hukum Rara Istiani.

Selain menuntut permohonan maaf, Rara Istiati Wulandari juga menantang Pesulap Merah untuk membuktikan ucapannya.

“Kalau minta maaf mudah, tapi tolong buktikan apakah Mandalika MotoGP menggunakan pawang hujan hanya untuk Stand Up Comedy,” ucap Rara.

Diketahui perseteruan ini bermula dari postingan Pesulap Merah di Instagram, 20 Maret 2022. Marcel Radhival itu mengunggah video yang menyebut aksi Mba Rara di Mandalika sebagai lucu-lucuan.

“Stand Up Comedy-nya cukup bagus. Tapi kurang lucu dan terkesan terlalu khayal. Tingkatkan lagi kemampuan Stand Up Comedy-nya ya bu,” pungkas Marcel.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini