MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah membenamkan ekonomi Inggris Raya ke situasi paling parah dalam tiga abad.
Menurut data statistik terbaru menyatakan ekonomi Inggris menyusut paling besar pada tahun 2020.
Sementara Kantor Statistik Nasional (ONS) harus merevisi kondisi ekonomi Inggris Raya, pada Senin 22 Agustus 2022.
Semula diperkirakan kontraksi ekonomi Inggris Raya sebesar 9,3 persen, ternyata setelah dihitung lagi kontraksinya lebih dalam yaitu 11 persen.
Seperti dilaporkan Bloomberg, angka itu merupakan penurunan terburuk sejak Great Frost yang juga menghancurkan ekonomi Inggris Raya pada 1709.
Penurunan paling intensif dirasakan Inggris Raya adalah pada kuartal kedua 2020 atau pada puncak penerapan lockdown covid-19 pertama yang mencapai angka 21 persen dari sebelumnya 19,4 persen.