Hore! Jakarta Terpilih jadi Kota dengan Polusi Udara Terparah di Asia Tenggara

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Tingkat polusi udara paling tinggi di Asia Tenggara terdapat di DKI Jakarta. Hal itu diungkapkan oleh lembaga Swadaya Masyarakat Greenpeace.

Angka polusi udara yang tercatat menunjukkan sudah melebihi batas aman yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Menurut siaran pers dalam laman resmi greenpeace.org, laporan berjudul IQAir AirVisual 2018 World Air Quality Report dan daftar kota-kota paling tercemar di dunia mengungkap tentang hal tersebut.

Temuan dalam laporan tersebut menunjukkan dua kota paling berpolusi di Asia Tenggara adalah Jakarta, Indonesia dan Hanoi, Vietnam. Ibu Kota Indonesia ini berisiko menyusul kota-kota besar di Tiongkok dengan pencemaran udara tertinggi. Adapun, Beijing menempati peringkat 122 sebagai kota tercemar di dunia pada 2018.

Greenpeace mengungkapkan bahwa konsentrasi rata-rata tahunan PM2.5 di Jakarta pada 2018 sangatlah buruk. Jakarta Selatan mencapai 42.2 µg/m3 dan Jakarta Pusat mencapai 37.5 µg/m3.

“Dengan kata lain, konsentrasi PM2.5 di Kota Jakarta mencapai empat kali lipat di atas batas aman tahunan menurut standar Badan Kesehatan Dunia (WHO, yaitu 10 µg/m3 dan bahkan melebihi batas aman tahunan menurut standar nasional pada PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, yaitu 15 µg/m3,” tulis laman tersebut. 

Peningkatan jumlah kendaraan pribadi di Jakarta setiap harinya menyebabkan kualitas udara menjadi buruk. Selain itu, sumber polutan lain seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang ada di sekeliling Jakarta dalam radius 100 kilometer, berkontribusi terhadap meningkatnya pencemaran.

Pemodelan Greenpeace juga menemukan bahwa PLTU Batubara yang beroperasi berkontribusi sebanyak 33-38 persen dari konsentrasi PM2.5 harian di Jakarta pada kondisi terburuk.

“Buruknya kualitas udara juga pernah terjadi di Jakarta dengan level konsentrasi PM2.5 yang sama dengan Bangkok, yaitu pada bulan Juli dan Agustus,” ujar Kepala Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara Tata Mustasya.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini