Tren Penurunan Jumlah Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Terjadi Lagi Selasa Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah beberapa beberapa minggu bertambah terus, jumlah pasien covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mulai mengalami tren pengurangan termasuk pada Selasa 12 Juli 2022 ini.

Jumlah pasien pada Selasa ini berkurang dari 15 menjadi 165 orang dari sebelumnya 180 pasien covid-19.

“Dengan jumlah pasien yang dirawat 165 orang, maka tingkat keterisian tempat tidur di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini sebesar 5,44 persen dari total 3.801 kapasitas tempat tidur,” Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Laut Jatmiko Haryono, Selasa.

Tren pengurangan jumlah pasien juga terjadi pada Senin 11 Juli 2022 dari sebelumnya 185 pada Minggu 10 Juli 2022 menjadi 180 pasien.

Berdasarkan jenis kelaminnya, RSDC Wisma Atlet kini merawat 65 orang lelaki dan 100 orang perempuan.

Jika dihitung sejak pertama kali menerima pasien covid-19, maka RSDC Wisma Atlet sudah merawat 164.804 orang dengan 164.596 di antaranya sudah keluar baik karena sembuh atau meninggal dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini