Sektor Aneka Melemah, IHSG Ikut Merosot

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alias tolok ukur pergerakan sejumlah saham di BEI ditutup melemah pada perdagangan Kamis 15 Agustus 2019. IHSG melemah 0,16 persen ke level 6.257,58.

Mengutip data RTI Business, sebanyak 267 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 136 saham menguat dan 124 saham diam di tempat atau stagnan.

Dalam transaksi hari ini, volume perdagangan mencapai 14 miliar saham. Dan investor melakukan transaksi sebesar 7,8 triliun rupiah.

Sementara investor asing melakukan aksi jual saham sebesar 410,25 miliar rupiah di pasar regular.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, enam sektor mengalami pelemahan. Pelemahan tersebut dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 2 persen. Disusul sektor pertambangan 0,74 persen dan sektor keuangan 0,67 persen.

Sementara sebanyak empat sektor menguat dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 1,88 persen, sektor konstruksi naik 0,66 persen dan sektor manufaktur naik 0,38 persen.

Indeks saham Asia pun bergerak variatif. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Kospi Index di Korea Selatan naik 0,65 persen dan Hang Seng di Hong Kong naik 0,76persen. Sedangkan, indeks Nikkei225 di Jepang turun 1,21 persen.

Sebaliknya, indeks saham di Eropa mayoritas melemah. Indeks DAX di Jerman turun 0,58 persen, CAC All-Tredable di Perancis turun 0,43 persen, dan FTSE100 di Inggris turun 0,76 persen.

 

 

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini