Jelang Idul Adha, Mentan Jamin Distribusi Hewan Ternak Lancar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo akan mendorong peran pokso daerah untuk mendistribusikan hewan ternak jelang Idul Adha. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi ada kekhawatiran penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku hewan.

Dia menjelaskan, posko-posko itu akan menentukan alur distribusi dari satu daerah ke daerah lainnya. Guna memastikan hewan yang didistribusikan dalam keadaan sehat dan aman.

“Kami sangat yakin bahwa kondisi menghadapi 14 hari sebelum Idul Adha semua posisi yang dibutuhkan, ternak yang akan dipotong sudah masuk grey area yang sudah akan kita sepakati,” katanya dalam Raker dengan Komisi IV DPR RI, Senin 23 Mei 2022.

Guna memastikan hal itu, Mentan Syahrul menegaskan telah memberikan pelatihan kepada dokter hewan di daerah merah atau terdeteksi wabah PMK sebagai langkah mitigasi. Dengan kondisi ini, dia mengaku cukup meyakini bisa mengantisipasi penyebaran PMK.

“Memang kita tak boleh abai dan lengah, memang dalam keadaan 14 hari ini masih satu kali lagi kita masih butuhkan konsentrasi yang sangat, bahwa apa yang sudah kita persiapkan sudah bisa dilakukan,” ujarnya.

Dirinya menyebut bahwa ada jutaan hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Jumlah ini berdasarkan data per 17 Mei 2022 lalu.

“Jumlah ternak yang terdampak sebanyak 3,9 juta ekor, yang mengalami sakit berdasarkan konfirmasi tes PCR di laboratorium sebanyak 13.968 ekor atau 0,36 persen dari populasi ternak yang terdampak,” kata Mentan.

Dari 15 provinsi tersebut, sebanyak 52 kabupaten/kota dikonfirmasi terdampak wabah PMK ini. Di samping itu, Mentan Syahrul mengungkap terjadi perkembangan yang cukup positif. Di antaranya ada hewan ternak yang dikonfirmasi telah sembuh sebanyak 2.630 ekor atau 18,83 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini