Wow! Wanita Paruh Baya Bertahan Enam Hari di Badai Salju Hanya Konsumsi Yogurt dan Salju

Baca Juga

MATA INDONESIA, CALIFORNIA – Seorang wanita bernama Sheena Gullett mampu bertahan hidup selama enam hari setelah terjebak dalam badai salju di California hanya mengandalkan yogurt.

Menurut Kantor Sheriff Lassen County, Sheena Gullett yang berusia 52 tahun dan temannya, Justin Lonich, 48, melakukan perjalanan di jalan bertanah dari Highway 44 di California Utara pada 14 April ketika kendaraan mereka terjebak di salju.

Keduanya menghabiskan malam di dalam kendaraan, tetapi pada hari berikutnya, baterainya mati. Gullet dan Lonich kemudian memutuskan untuk berjalan ke jalan raya untuk mencari bantuan tetapi mereka terpisah setelah sol sepatu Gullett terlepas.

Lonich akhirnya membuat api unggun dan berangkat keesokan paginya untuk melanjutkan perjalanannya ke Highway 44.

“Justin berhasil mencapai Highway 44, di mana dia menumpang ke Susanville dari seorang pejalan kaki. Setelah itu, dia melaporkan apa yang terjadi dan Sheena terdampar di hutan, mungkin dengan kendaraan mereka,” kata petugas kantor Sheriff, dikutip dari People, Rabu 27 April 2022.

Karena Lonich mengenal daerah itu, dia kesulitan mengarahkan personel darurat ke perkiraan lokasi Gullett berada. Tapi deputi Sheriff, sersan, detektif, dan personel Dinas Kehutanan AS terus mencari Gullett setiap hari. Upaya pencarian termasuk menggunakan helikopter menemui jalan buntu.

Kemudian, pada 20 April, Lonich dan beberapa petugas melewati jalan tanah di kawasan itu dan melihat kendaraan tersebut sekitar pukul 3 sore. Mereka menemukan Gullet yang sangat emosional tapi secara fisik baik-baik saja.

Gullett memberi tahu petugas bahwa dia makan yogurt dan salju selama enam hari di tengah badai salju.

“Selama enam hari Sheena terdampar, dia menjatah enam bungkus yogurt, makan satu per hari. Dia tidak punya air dan makan salju,” ujar petugas kantor Sheerif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini