Jim Carrey Pertimbangkan Tampil di ‘Ace Ventura 3’ Andai Disutradarai Chris Nolan

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Jim Carrey akan mempertimbangkan tampil di film ‘Ace Ventura 3’ andai Chris Nolan yang bertindak sebagai sutradara.

Carrey tampil di dua film pertama ‘Ace Ventura: Pet Detective’ (1994) dan Ace Ventura: When Nature Calls’ (1995). Setelah 27 tahun, muncul ide sekuel ‘Ace Ventura 3’.

“Jika Chris Nolan datang kepada saya dan berkata ingin membuat Ace Ventura jauh lebih menarik, mungkin saya akan mendengarkannya,” kata Carrey, dikutip dari Hype Beast, Kamis 14 April 2022.

Selain sosok Nolan, Carrey ingin ada penyegaran dan hal baru dalam pengerjaan sekuel ‘Ace Ventura’ yang sangat melekat dengan sosoknya.

“Faktanya, ketika sudah bertahun-tahun lamanya, sulit membuat sesuatu lebih baru dan segar, kecuali ada sekumpulan sutradara dan aktris jenius datang memberikan sesuatu yang benar-benar baru,” ujarnya.

“Pada intinya, tidak ada satu pun sel di tubuhmu yang bisa membentuk lagi karakter tersebut. Akhirnya kamu akan berusaha meniru yang dilakukan di masa lalu, sedangkan inspirasi orisinalnya tidak akan muncul,” ungkapnya.

Sebelumnya, Carrey pernah mengungkapkan akan rehat dari dunia akting usai memerankan Doktor Robotnik di ‘Sonic the Hedgehog 2’.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini