MATA INDONESIA, KIEV – Rusia berupaya membangun koridor darat dari Krimea – wilayah yang dianeksasi pada 2014, dan wilayah Donbas timur – yang sebagian wilayahnya diduduki kelompok separatis yang didukung Moskow, demikian dilaporkan Kementerian Pertahanan Inggris.
Gambar satelit juga menunjukkan konvoi militer Rusia bergerak menuju wilayah Donbas, Ukraina. Beberapa kota di timur kini hancur lebur usai pengeboman berat dengan puluhan ribu jiwa tidak dapat mengungsi.
Sementara di timur, seruan oleh pihak berwenang Ukraina agar warga sipil melarikan diri menjadi lebih mendesak setelah serangan rudal menghantam sebuah stasiun kereta api pada Jumat (8/4) di kota Kramatorsk – di wilayah Donetsk, yang penuh dengan orang-orang yang mencoba untuk pergi.
Berbicara dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Olaf Scholz, Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky mengatakan negaranya sedang mempersiapkan serangan lain dari Rusia.
“Sayangnya, kami melihat persiapan untuk pertempuran besar, beberapa mengatakan mereka akan menentukan, di timur,” kata Presiden Zelenskyy, melansir Info Bae, Senin, 11 April 2022.
“Kami siap untuk berperang dan pada saat yang sama berusaha untuk mengakhiri perang ini melalui diplomasi,” tambah Zelenskyy, mengacu pada negosiasi damai dengan Moskow, sembari menambahkan bahwa semua pelaku kejahatan perang harus diidentifikasi dan dihukum.
Sementara itu melansir Interfax, negosiator Ukraina Mikhailo Podoliak menegaskan bahwa Kiev siap untuk pertempuran besar dan harus memenangkannya, termasuk di wilayah Donbas.
“Ukraina siap untuk pertempuran besar, Ukraina harus memenangkannya, termasuk di Donbas. Ketika itu terjadi, Ukraina akan memiliki posisi negosiasi yang kuat yang akan memungkinkannya untuk mendikte kondisi tertentu,” tegas sang negosiator.