Debus, Tentara Ukraina Singkirkan Ranjau Darat Hanya dengan Kaki!

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Tentara Ukraina dengan gagah berani dan tenang menyingkirkan ranjau anti-tank di sebuah jalan raya. Video yang kini viral di media sosial itu menunjukkan tampilan terbaru akan keberanian total para tentara Ukraina.

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan tiga tentara berkamuflase menyingkirkan alat peledak ke sisi jalan dengan kaki mereka! Rusia telah meninggalkan ranjau di jalan dan jembatan di seluruh Ukraina saat mereka mulai mundur dari sekitar Kota Kiev.

Sebagaimana diketahui, ranjau biasanya membutuhkan sejumlah besar tekanan untuk meledak, tetapi rekaman itu masih menunjukkan semangat baja yang telah menentukan kekuatan Volodymyr Zelenskyy selama invasi Rusia.

Rekaman serupa kembali muncul, menunjukkan warga sipil dengan hati-hati mengendarai mobil mereka di atas ranjau yang ditinggalkan oleh Tentara Merah di Ukraina. Para pengemudi terlihat menyeberang satu per satu, menavigasi mobil mereka melalui ladang ranjau.

Deretan ranjau, yang ditempatkan di seberang jembatan, membuat warga sipil yang ingin melewati jebakan berbahaya harus memiringkan mobil mereka sehingga ban mereka sejajar dengan ranjau agar tidak meledak.

Dalam video yang menegangkan itu, terlihat antrean mobil berhenti di sisi jalan dua lajur, dengan para pengemudi dengan sabar menunggu giliran untuk mengemudikan kendaraan mereka melewati bentangan ranjau yang tersebar di jalanan.

Setiap kesalahan sekecil apa pun dapat memicu ranjau, menghancurkan mobil, dan hampir pasti membunuh pengemudi di dalamnya. Tapi ketakutan itu terbukti tidak berdasar. Empat ranjau melintas di bawah mobil dan trailer sebelum pengemudi berhasil menyeberang ke sisi lain dengan selamat.

Video itu muncul setelah sebuah kelompok hak asasi manusia melaporkan bahwa pasukan Rusia telah menggunakan ranjau anti-personil terlarang selama invasi mereka ke Ukraina.

Human Rights Watch mengatakan ranjau anti-personil POM-3 yang gagal dikerahkan ditemukan di kota Kharkiv yang terkepung, meskipun ada perjanjian internasional yang melarang penggunaannya.

Penggunaan ranjau darat dilarang oleh Perjanjian Pelarangan Ranjau Internasional 1997. Rusia tidak termasuk di antara 164 negara yang menandatangani perjanjian tersebut.

Kelompok kampanye mengatakan ranjau ‘Medali’ telah dikerahkan oleh pasukan invasi Vladimir Putin. Rekaman online menunjukkan kendaraan lapis baja menembakkan puluhan ranjau ke Kota Kharkiv dari jarak 9 mil.

“Senjata ini tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil dan meninggalkan warisan yang mematikan,” kata Stephen Goose, direktur divisi senjata kelompok itu, melansir Daily Mail.

”Negara-negara di seluruh dunia harus dengan tegas mengutuk penggunaan ranjau darat anti-personil yang dilarang oleh Rusia di Ukraina. (Itu) dengan sengaja mencemooh norma internasional yang melarang penggunaan senjata mengerikan ini,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Debat Perdana, Samani-Bellinda Siap 200 Persen dan Minta Doa Masyarakat

Mata Indonesia, Kudus - Calon Wakil Bupati Kudus nomor urut 01 Bellinda Birton mengaku siap untuk melaksanakan debat perdana...
- Advertisement -

Baca berita yang ini