MINEWS, JAKARTA – Pemadaman listrik secara mendadak di wilayah Ibukota Jakarta dan beberapa daerah di Pulau Jawa lainnya pada 4 Agustus kemarin membuat aktivitas warga terganggu. Pasalnya, pemadaman listrik terjadi hingga enam jam lamanya.
Ungkapan kekesalanpun dilontarkan warga yang terdampak kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Bahkan, kejadian ini menjadi trending topik bertagar #matilampu.
Banyak yang meminta agar PLN dapat bertindak secara cepat agar aktivitas warga kembali normal. Bahkan satu hari setelahnya diketahui bahwa Presiden RI Joko Widodo pun turut marah atas kejadian tersebut.
Setelah kondisi listrik telah normal, dilansir dari akun Instagram @warganet.info, terdapat video seorang petugas PLN yang marah-marah kepada warga yang ribut soal pemadaman listrik tersebut.
“Yang bikin status mati lampu, mati lampu, sama, saya juga mati lampu di sini, dimatiin sama saya nih semua, kalem dulu lagi dibetulin, sok mau dimatiin semua selama2nya kayak jaman purba, sabar saya juga mati lampu, ini lagi diperbaiki,†kata dia dengan menggunakan Bahasa Sunda.
Video ini pun mengundang komentar dari netizen. Banyak yang netizen yang kesal karena mereka sudah merasa dirugikan atas peristiwa yang terjadi.
@mbak***ken: Pak Jokowi az. Sampek.marah dan kesal meninggalkan rapat… seharusnya ya kerja yang bner2 di kerjakan jga bukan ngopi
@ardini***tia: Ya udah tugasnya kali.kita mah jg kan udah ngejalanin tugas kita bayar bulanan listrik
@ardhi**di_: Masnya bisa ga sih lebih sopan dikit ngomongnya. Jadi ga respect..
@jhn**ptt: gw listrik jg bayar buat bayar gaji lu
@linda****ri: Listrik bayarnya juga gak murah BAMBANGGGGG, lu juga digaji sama rakyat, bambanggggg Meski demikian beberapa netizen juga tampak memberi dukungan kepada petugas PLN tersebut. Beberapa netizen juga memintanya untuk sabar menghadapi komplain dari netizen lainnya.
@vinny***ha: iyaa bner’ emang heboohh…gbt mati lampu tuh kmren minggu.pdhal slow aja PLN jga ga mungkin matiin sembarangan tanpa sebab ceu
@echy***: Petugas PLN jg manusia nya (emot) kalem atuh keur di omehan ceunah Â
