MATA INDONESIA, JAKARTA-Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Sekjen Kominfo) Mira Tayyiba memprediksi ekonomi digital Indonesia akan semakin melonjak. Hal ini merujuk pada kenaikan kontribusinya saat pandemi covid-19.
“Dari 2020 ke 2021 saja selama masa pandemi (ekonomi digital) kita naik 49 persen, ini adalah suatu kondisi yang sangat menjanjikan,” ujar Sekjen Kominfo dalam Webinar Bank Indonesia Institute.
Menurut Mira, masyarakat Indonesia di berbagai daerah, baik kota maupun desa, kini sudah tidak asing dengan ekonomi digital.
Hal ini karena geliat dan aktifitas keseharian masyarakat saat ini banyak bersentuhan langsung dengan ekosistem platform digital, seperti e commerce dan fintech (teknologi finansial), online media, online travel, transportasi, hingga makanan,
“Di masa pandemi masyarakat juga diperkenalkan dengan lahirnya startup (perusahaan rintisan) jenis baru yaitu edutech (teknologi pendidikan) dan healthtech (teknologi kesehatan),” katanya.
Ekonomi digital Indonesia bekembang pesat selama pandemi, yang dibuktikan dengan lahirnya empat perusahaan rintisan (startup) unicorn atau startup yang memiliki nilai valuasi hingga 1 Miliar US dolar atau sekitar Rp14 triliun.
Keempat startup unicorn tersebut atara lain J&T dari bidang politik, Pajak dari bidang keuangan, Xendit dari bidang teknologi informasi, terkait payment gateway atau gerbang pembayaran (terkait e-commerce) dan Ajaib di bidang teknologi finansial (fintceh).
“Jadi ternyata kondisi pandemi ini untuk beberapa hal justru membawa berkah mempercepat perkembangan startup, karena kondisi itu semakin memaksa kita untuk mengalihkan kegiatan kita dari fisik ke digital,” katanya.
Disamping itu, Lanjut Mira, kiprah startup Indonesia juga naik kelas hingga ke tingkat global. Masuknya tujuh startup Indonesia di majalah Forbes Asia 100 to Watch 2021 sebagai buktinya.
“Jadi ini semua sekali lagi menggambarkan bukan saja pasar tapi potensi ekonomi digital Indonesia. Sekali lagi, potensi adalah potensi, kita harus melakukan upaya agar menjadi suatu nilai ekonomi,” katanya.