Kabupaten Blitar Punya Hari Jadi Gara-Gara Pemberontakan Sengkuni

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Sejak masa kerajaan nusantara nama Sengkuni selalu identik dengan laku culas politisi di lingkaran kekuasaan, termasuk di era Majapahit saat dipimpin Raja Jayanegara. Akibat keculasan itu lahirlah wilayah Kabupaten Blitar sekarang.

Sengkuni dan sekutunya, Ra Kuti, menurut catatan sejarah melakukan pemberontakan yang membuat kondisi kerajaan besar dan kuat tersebut mengalami situasi  tidak nyaman baik secara politik maupun sosial.

Hidup warganya dipenuhi dengan perasaan khawatir akan keselamatan diri mereka karena selama setahun sejak 1316 hidup mereka selalu diwarnai huru-hara.

Ketika kondisi Majapahit semakin tidak kondusif, Raja Jayanegara terpaksa menyelamatkan diri ke desa Bedander. Jayanegara boyong ke desa itu di bawah pengawalan ketat pasukan Bhayangkara pimpinan Gajah Mada.

Menjelang akhir tahun itu, Gajah Mada berhasil menyelamatkan Majapahit berkat siasatnya dan Jayanegara pun naik tahta kembali. Sedangkan Ra Kuti dan Sengkuni diringkus dan dihukum mati.

Jayanegara pun menghadiahi Desa Bedander yang sudah melindungi dan menyambutnya dengan hangat selama menyelamatkan diri dari kerusuhan Ra Kuti dan Sengkuni.

Hadiah itu berupa prasasti dan menjadikan desa dan wilayah Blitar tersebut menjadi daerah swatantra atau semacam daerah otonom di bawah naungan Kerajaan Majapahit.

Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada hari Minggu Pahing bulan Srawana tahun Saka 1246 atau 5 Agustus 1324 Masehi, sesuai dengan tanggal yang tercantum pada prasasti. Tanggal itulah yang akhirnya diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Blitar setiap tahun.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini