MATA INDONESIA, JABAR-Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan, ada tujuh program yang disiapkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi di tahun 2022. Pertama, Jabar sedang menyiapkan diri sebagai pusat investasi terbaik di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.
“Kita merilis metropolitan kawasan Cirebon, Patimban, Majalengka (Rebana) dengan 13 kota baru berbasis industri. Itu yang akan menjadi keunggulan kita dalam tahun-tahun mendatang,” katanya, di Jakarta, Senin 28 Februari 2022.
Dia menjelaskan, peranan investasi ini penting untuk menggenjot potensi ekonomi di sejumlah wilayah Jabar. Selain itu, peningkatan investasi juga diperlukan untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Rp1 triliun investasi yang masuk ke Jawa Barat sama dengan membawa 800 sampai 1.008 lapangan pekerjaan. Jadi, ada sekitar di atas 100 ribuan lapangan pekerjaan yang kami ciptakan selama 2021 untuk mengkompensasi mereka yang terkena PHK dan untuk mereka angkatan kerja yang siap bergabung dengan ekonomi Jawa Barat,” katanya.
Kedua, Program Kedaulatan Pangan. Melalui program ini Pemprov Jabar akan mengandalkan teknologi dan ketrampilan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan produksi pertanian maupun perkebunan.
“Ada Program Petani Milenial dengan 1000-an wisudawan yang akan kita wisuda bulan depan. Kita ada program digital sebagai alat produksi semata-mata untuk meningkatkan kedaulatan pangan,” katanya.
Ketiga, Program Peningkatan Infrastruktur Kesehatan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan terhadap masyarakat sekaligus memitigasi dampak pandemi terhadap perekonomian.
“Pandemi mengajarkan kita belum membuat (peningkatan infrastruktur). Sehingga kita akan membangun 30 an rumah sakit, Puskesmas ribuan, dan Telemedicine untuk menyiapkan kita dalam ekonomi masa depan terkait kesehatan,” katanya.
Keempat, Mendorong Industri Manufaktur Berbasis 4.0. Kelima, Penguatan Ekonomi Digital ke Desa. “Sehingga, digital tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat produksi,” ucapnya.
Keenam, Green Economy atau Ekonomi Hijau. Antara lain dengan membangun infrastruktur penghasil listrik tenaga surya terbesar di ASEAN yang berada di Danau Cirata, Bogor dan wilayah lainnya. Tak cukup disitu, industri otomotif di wilayah Karawang juga akan meluncurkan produk mobi listrik Pas April 2022 mendatang. Adapun industri yang dimaksud ialah Hyundai.
“Kemudian, ada pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) atau angin di Sukabumi,” katanya.
Terakhir, Program Penguatan Pariwisata Regional. Kang Emil menargetkan, melalui program ini perputaran uang dari aktivitas pelesiran tersebut bisa mencapai Rp 60 triliun per tahun.
“Kita melihat Jawa Barat sangat kuat di pariwisata regional, penuh dengan inovasi-inovasi. Kita ini dikunjungi 30 sampai 60 juta pengunjung oleh turis regional,” katanya.