MATA INDONESIA, KYIV – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menawarkan tempat yang lebih aman kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Tawaran itu mendapat penolakan.
AS mengajukan tawaran itu untuk mencegah Zelensky ditangkap atau dibunuh tentara Rusia yang sudah berhasil masuk ke ibu kota Kyiv. Demikian seperti dikutip drai The Washington Post, Sabtu 26 Februari 2022.
Pemerintah AS menilai, Rusia akan mengakhiri invasinya ke Ukraina setelah berhasil menangkap atau membunuh Zelensky. Presiden Rusia, Vladimir Putin diklaim tak berniat menduduki Ukraina.
Zelensky menolak meninggalkan Kyiv dan menerima tawaran AS pindah ke kota yang lebih aman, salah satunya di Lviv.
“Menurut informasi yang kami miliki, musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu, keluarga saya sebagai target nomor dua,” katanya.
“Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politis dengan menghancurkan kepala negara,” ujarnya.
Dalam sebuah video yang diunggah di Telegram pada Jumat 25 Februari 2022, Zelensky menyampaikan pidato dikelilingi penasihat utama dan Perdana Menteri.
“Kami semua di sini mempertahankan kemerdekaan kita. Negara kami, dan itu akan berlanjut,” ungkapnya.