To Laut Perbaiki Perekonomian di Daerah 3 TP

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tol Laut merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk menekan disparitas harga dan memperbaiki kondisi perekonomian di daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan)

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2017 yang diperbarui dengan Perpres Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (3TP).

“Melalui program ini, kami ingin ada pemerataan ekonomi dan semoga Tol Laut mampu membantu Saudara kita yang di wilayah 3TP dan wilayah timur mampu menguasai perdagangan Asia Pasifik,” kata Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Djoko Hartoyo.

Djoko mengungkapkan, pada tahun 2021 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe menerima penghargaan dari Kementerian Perdagangan melalui ajang Gerai Maritim Award 2021 terkait dengan penurunan disparitas harga tertinggi khusus bahan pokok dengan peringkat ke-II secara nasional.

Selain itu, Sangihe dinilai sebagai operator terbaik dan muatan kontainer terbanyak se-Indonesia oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan pemenang muatan balik terbanyak dari Kementerian Perhubungan dalam Rapat Koordinasi Tol Laut.

Djoko berharap agar pada masa mendatang, masyarakat yang saat ini sudah menikmati program Tol Laut mampu memahami teknis sistem yang ada dan dapat mengaplikasikannya dengan maupun tanpa program tersebut.

Sepakat dengan Asdep Djoko, Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait Bharto Ari Raharjo berharap Tol Laut mampu memberi dampak bagi perekonomian sekitar, sama seperti tol laut pada umumnya yang menghidupkan aktivitas masyarakat setempat.

“Kita pakai konsep ship promote the trade dan semua pihak, terutama pemerintah daerah, memiliki peran penting,” katanya.

“Dengan adanya Tol Laut, kami semakin menyadari bahwa aksesibilitas itu penting. Kini kami punya Tol Laut, penerbangan tiga kali per minggu, dan operasionalisasi kapal ferry membuat perekonomian di Sangihe ini mulai bergerak,” ujar Bupati Jabes.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Sangihe Vera Masora menuturkan bahwa Tol Laut sudah membawa dampak besar bagi perekonomian masyarakat.

“Kalau ada yang bilang Tol Laut nggak ada gunanya, saya berani tantang,” katanya.

Lebih lanjut, ia menginformasikan bahwa harga bahan pokok di Sangihe dan di Manado pun berbeda, jauh lebih murah di Sangihe. Sebut saja minyak goreng. “Di Sangihe harganya hanya belasan ribu, tapi kalau di Manado bisa sampai Rp22.000,” bebernya.

Dari total 106 pelabuhan singgah trayek Tol Laut di Indonesia, selain di Morotai juga ada Pelabuhan Tahuna yang memiliki jumlah muatan datang dan muatan balik yang terus meningkat dan diharapkan akan seimbang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini