Banyak Pemain Positif Covid-19, Liga 1 Tetap Jalan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Beberapa klub Liga 1 melaporkan pemainnya terpapar Covid-19. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, kompetisi akan tetap bergulir.

Setidaknya ada tujuh klub yang melaporkan kasus Covid-19 dalam tim, yakni Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, PSM Makassar, Persija Jakarta, PSS Sleman, hingga Persiraja Banda Aceh.

Dari tujuh klub itu, Persib menjadi yang paling banyak dengan sembilan pemain dinyatakan positif Covid-19. Tentu meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 mengkhawatirkan. Hanya saja, sejauh ini PSSI belum ada niatan menghentikan kompetisi.

“Saya pikir tidak masalah tetap jalan. Mereka juga menerapkan protokol kesehatan, ada karantina mandiri yang tempatnya khusus. Mereka diawasi dokter, sekarang mereka berangsur-angsur pulih kembali,” kata Iriawan.

“Jadi memang kita harus jalan meski situasi sekarang dalam peningkatan COVID-19 (varian) Omicron ya. Saya minta klub untuk betul-betul bisa mengawasi,” ujarnya.

Meningkatnya kasus Covid-19 di kompetisi Liga 1 diduga karena penerapan sistem bubble yang masih longgar. PSSI mengaku protokol kesehatan agar longgar saat jeda internasional.

“Ada sanksi tidak? Nanti kalau ada sanksi tidak boleh main kasihan, jadi saya berbicara dengan beberapa manajer klub ya mereka mengawasi, memang kemarin ada libur sehingga mungkin agak longgar,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini