Presiden Jokowi Dorong NU Punya Aplikasi Digital Mengaji dan Jual Beli untuk Santri

Baca Juga

MATA INDONESIA, BALIKPAPAN-Nahdlatul Ulama (NU) didorong untuk melakukan sebuah inovasi di tengah perubahan dunia. Salah satunya dengan memiliki platform yang dapat memfasilitasi para santri mengaji atau menimba ilmu dari para kiai besar hingga teknologi dengan mudah dan terjangkau.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar dan Harlah ke-96 Nahdlatul Ulama di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin 31 Januari 2022.

“Saya membayangkan ini dalam waktu segera, NU mempunyai platform edutech. Yang juga mempunyai platform learning management system yang handal, yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknologi dan entrepreneur, dimanapun dan kapanpun secara mudah dan murah,” Kata Jokowi disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden.

Dia juga membayangkan, NU memiliki database jemaah yang lengkap dan canggih dengan bantuan teknologi digital dalam beberapa waktu ke depan. Misalnya, dengan memakai blokchain, artificial intelligence, maupun mesin learning.

“Sangat memungkinkan karena NU memiliki sumber daya manusia yang sangat baik dan mengerti mengenai ini,” ujarnya.

Selain itu, Jokowi membayangkan, NU mempunyai marketplace yang andal. Nantinya, marketplace ini dapat dijadikan sebagai tempat produsen dan konsumen NU bertransaksi secara praktis.

“Dan memasukkan produk-produk unggulan warga NU dalam rantai pasok global, ini juga sangat memungkinkan,” kata Jokowi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PSN Picu Konflik Agraria, Penguasa Kebal Hukum, Masyarakat Kena Imbasnya

Mata Indonesia, Yogyakarta - Pemilu 2024 menjadi simbol dari semakin melemahnya demokrasi di Indonesia. Ketidakhadiran koalisi yang berpijak pada kepentingan rakyat menandakan hilangnya orkestrasi politik yang mampu memperjuangkan kedaulatan rakyat. Suara rakyat kini seolah hanya menjadi bagian dari strategi politik zaken kabinet, yang membuat rakyat bingung akan nasib suara mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini