Temui Warga Tergusur Dekat JIS, Giring Sindir Anies Baswedan Lagi?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Giring Ganesha kembali melakukan manuver. Eks vokalis ‘Nidji’ mendatangi waarga tergusur dekat Jakarta Internasional Stadium (JIS) diselipi sindiran kepada Anies Baswedan.

Ini adalah aksi kesekian Giring yang dinilai menyindir Anies. Bersama tim PSI (Partai Solidaritas Indonesia), Giring mengunjungi warga yang diklaim korban JIS.

Di sana, Giring mengajak warga menyanyikan lagu ‘Nidji’ bertajuk ‘Laskar Pelangi’. Giring memposting kegiatannya di Twitter sambil menuliskan caption bernada sindiran kepada Anies.

“Sound System Terbaik di dunia itu adalah Suara Rakyat, tidak perlu gunakan uang Triliunan. Sementara masih ada mereka yang terlupakan dan terpinggirkan oleh ambisi Firaun yg gemar mengundang orang terpandang di pestanya,” cuitnya.

Cuitan Giring diyakini bentuk sindiran kepada Anies terkait proyek Formula E yang menghabiskan dana triliunan Rupiah.

Dalam kunjungannya itu, Giring membagikan bingkisan berlogo PSI. Dalam cuitan selanjutnya, Giring menyebut-nyebut sosok Firaun.

“Seperti biasa @psi_id selalu melakukan aksi sosial kepada warga dan kebetulan hari ini kami temukan beberapa warga yang kurang beruntung tergusur oleh proyek yang dulu katanya hanya Firaun yang bisa melakukan,” katanya.

Ucapan Giring semakin yakin ditujukan pada Anies. Saat masih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, Anies sempat menyinggung soal Firaun.

“Kalau hanya membangun kota yang megah, Firaun pun dulu bisa membangun kota yang megah. Tapi menghadirkan keadilan. Nah, itu nggak bisa karena di sana (zaman Firaun) nggak ada,” kata Anies.

Sebelumnya, Anies mengunggah band Nidji sedang check sound di JIS dengan caption ‘tak ada suara sumbang’. Giring membalas dengan postingan ‘Jangan Kau Dengarkan Suara Sumbang, Oktober Nanti Ada yang Tumbang’.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini