MATA INDONESIA, NUKUALOFA – Tonga dilanda bencana alam, sebuah gunung berapi bawah laut di lepas pantai negara itu meletus pada Sabtu (15/1), memicu gelombang tsunami setinggi 1,2 meter.
Dikatakan bahwa letusan gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai adalah yang terbesar sejak letusan Gunung Pinatubo di Filipina tahun 1991. Selain tsunami, letusan gunung berapi juga menyebabkan Tonga diselimuti oleh abu vulkanik.
Negara kepulauan Pasifik itu pun memohon bantuan dunia internasional. Bantuan mendesak yang dibutuhkan Tonga berupa air bersih dan makanan.
“Komunikasi tetap terputus dan sejauh mana kerugian terhadap nyawa dan harta benda saat ini tidak diketahui. Yang kami tahu adalah bahwa Tonga membutuhkan bantuan segera untuk menyediakan air minum dan makanan segar bagi warganya,” kata Ketua Parlemen Lord Fakafanua dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di media sosial.
Seruan itu datang ketika para ahli mendeteksi letusan lain di Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai.
Pusat Penasihat Abu Vulkanik Darwin mengatakan gunung berapi itu meletus pada pukul 22:10 GMT pada Minggu (16/1), dengan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan telah mendeteksi gelombang besar di daerah itu.
“Ini mungkin dari ledakan lain gunung berapi Tonga. Tidak ada gempa bumi yang diketahui dengan ukuran signifikan untuk menghasilkan gelombang ini,” katanya, melansir Al Jazeera, Senin, 17 Januari 2022.
Australia dan Selandia Baru mengirim penerbangan pengintai untuk menilai kerusakan di Tonga pada Senin (17/1). Kedua negara berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS), Prancis, dan negara-negara lain dalam tanggapan kemanusiaan.
Menteri Pasifik Australia, Zed Seselja, mengatakan laporan awal menunjukkan tidak ada korban massal dan bahwa bandara tampaknya dalam kondisi yang relatif baik. Namun, ada kerusakan signifikan pada jalan dan jembatan.
Palang Merah telah menawarkan bantuannya dan Forum Kepulauan Pasifik mengatakan siap membantu dalam apa yang digambarkannya sebagai bencana alam sekali dalam satu milenium.
“Dalam beberapa jam dan hari mendatang kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang situasi di Tonga, serta Benua Pasifik Biru lainnya,” kata Sekretaris Jenderal Henry Puna dalam sebuah pernyataan.
Efek letusan hari Sabtu terasa di seluruh Pasifik, di negara-negara kepulauan lain seperti Fiji, di mana video yang dibagikan di media sosial merekam suara ledakan letusan, bahkan di Amerika Utara dan Selatan. Awan abu yang sangat besar kini menyebar ke barat menuju Australia.