Banyak Bencana Alam, Lumbung Sosial akan Dibangun di Jayapura

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Antisipasi semakin maraknya bencana alam di Papua, Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyiapkan lumbung sosial di Kota Jayapura,. Lumbung ini dapat dimanfaatkan dalam menangani serta memberi bantuan bagi para korban bencana.

Penegasan ini disampaikan Mensos Tri Rismaharini, saat menengok penanganan korban banjir dan longsor di Kota Jayapura, Kamis 13 Januari 2022. Ia berharap tempat atau lokasi lumbung sosial tersebut, nantinya disiapkan Walikota Jayapura. ”Tapi nanti kita akan buat di Sentani (Kabupaten Jayapura) dan Kabupaten Mimika. Jadi, sewaktu -waktu dibutuhkan akan sangat dekat (untuk membantu korban bencana). (Sebab) kami punya gudang di Bekasi sangat jauh,” ujar Menteri Risma.

Mensos Risma mendatangi lima distrik yang terkena dampak banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura. Kunjungan tersebut di terima Walikota Jayapura yang didampingi Kapolda Papua serta pejabat terkait lainnya. Dalam kunjungan tersebut, Mensos juga menyerahkan bantuan total senilai Rp1,3 miliar bagi korban banjir dan tanah longsor.

Bantuan itu diantaranya pemberian santunan bagi ahli waris tujuh korban meninggal dunia, sembako 500 paket, alat kebersihan, tenda, kasur, perlengkapan sekolah dan bahan natura (makanan siap di masak). ”Bantuan ini masih bisa kami tambah selama masih ada penyintas banjir dan longsor yang ada di posko. Dan bantuan ini merupakan tanggung jawab Kementerian Sosial,” ujar Risma.

Sementara berdasarkan data dari BMKG curah hujan akan diprediksi masih terjadi hingga bulan Maret, dengan demikian Risma menghimbau masyarakat agar tetap waspada.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini