PKL Malioboro Minta Relokasi Ditunda Sampai Lebaran

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah Yogyakarta berencana merelokasi para pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro. Namun, beberapa pedagang meminta untuk diberikan waktu untuk pindah.

Salah satu pedagang Tukijan mengatakan sampai saat ini PKL di Malioboro belum menerima sosialisasi waktu pemindahan lapak. “Saya mewakili PKL berharap agar relokasi bisa ditunda setidaknya sampai lebaran,’ katanya.

Hal serupa diungkapkan oleh Sukarti seorang Penjual Kaos sejak 1977 di Jalan Malioboro. Alasan PKL meminta ditunda relokasi salah satunya didasarkan pada factor ekonomi. “Baru mau perbaikan ekonomi sejak Malioboro ramai malah mau dipindah,’ katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan batas antar lapak berjualan juga harus jelas agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi rencananya ada tambahan pedagang kuliner yang juga akan menempati titik relokasi tersebut.

Jika memang dilakukan relokasi, perlu ada perhatian dari pemerintah Kota Jogja dan DIY agar PKL bisa hidup seperti halnya hidup di lorong. Tak hanya itu, pemerintah juga perlu mengundang wisatawan masuk ke shelter lapak pedagang.

Diketahui, total PKL yang terdata di Koperasi Tri Dharma berjumlah 934 orang. Namun, hanya 920 pedagang yang diketahui aktif berjualan di Malioboro. Semuanya sudah terakomodasi mendapat tempat di los baru.

Reporter: Muhammad Fauzul Abraar 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini