Nah Lho! Dilarang Main Lawan Thailand, Elkan Baggott Salahkan Ofisial Timnas Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, SINGAPURA – Elkan Baggott menyalahkan ofisial timnas Indonesia setelah pemerintah Singapura melarangnya tampil pada leg kedua final Piala AFF 2020.

Elkan tak main pada leg kedua melawan Thailand, Sabtu 1 Januari 2022 di National Stadium. Tim Negeri Gajah Perang akhirnya keluar sebagai juara setelah main imbang 2-2 dengan Indonesia.

Selain Elkan, ada tiga pemain Indonesia lain yang juga dilarang tampil karena melanggar aturan buble, yakni Rizky Ridho, Victor Igbonefo, dan Rizky Dwi. PSSI dalam keterangan resminya menyebut sudah membayar denda atas insiden itu.

Elkan merespons merebaknya berita yang menyebut empat pemain Indonesia melanggar aturan buble dan seakan-akan pemberitaan menyudutkan pemain asal Inggris itu.

Via Instagram Story, pemain Ipswich Town itu menyalahkan ofisial timnas Indonesia karena memberikan izin keluar hotel.

“Saya ingin menjelaskan permasalahannya kepada fans. Kami sama sekali tak tahu melanggar peraturan. Salah satu ofisial kami mengatakan dan saya kutip ‘Kalian diperbolehkan keluar hotel mencari udara segar dan membeli kebutuhan sehari-hari di 7/11 (seven eleven)'” tulis Elkan.

“Itu sebabnya kami berani keluar dari hotel dengan asumsi tidak melanggar aturan buble. Cari masalah ini direpresentasikan kepada media seolah-olah ini adalah salah kami, tapi bukan seperti ini yang sebenarnya,” katanya.

Sayang, postingan Elkan sudah dihapus. Tapi, ada beberapa akun Instagram yang berhasil men-capture story-nya itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini