MATA INDONESIA, JAKARTA – Tim medis Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Suroso Jakarta saat ini mempelajari kemungkinan Varian Omicron mengakibatkan pembekuan darah terhadap orang atau pasien terinfeksi.
“Kita ada standar pemeriksaan dan ditemukan ada kondisi hiperkoagulopati (pembekuan darah–Red). Apakah ini terjadi akibat komorbid atau yang lain, itu sedang kita pelajari,” kata Ketua Pokja Pinere RSPI Sulianti Suroso, Pompini Agustina Sitompul, Kamis, 30 Desember 2021.
Hiperkoagulopati itu, menurutnya, bisa berdampak kepada ginjal, paru, jantung, dan organ tubuh lainnya.
Menurutnya, ada beberapa kasus konfirmasi yang memiliki komorbid dan mulai muncul tanda hiperkoagulopati.
Pompini mengatakan, saat ini sudah sudah ada 68 kasus infeksi Omicron di Indonesia dan mayoritas infeksi terjadi pada pelaku perjalanan dari luar negeri. Hanya ada satu pasien yang mengalami transmisi lokal Omicron.
RSPI Sulianti Saroso saat ini menangani pasien yang diduga maupun dikonfirmasi terinfeksi Omicron dan di antaranya ada pasien yang tidak mengalami gejala sakit dan mengalami gejala ringan. Di antara pasien yang terserang Omicron juga ada yang sudah mendapat dua kali suntikan vaksin COVID-19.
Pompini menjelaskan secara umum gejala yang dialami pasien terinfeksi Omicron tidak jauh berbeda dengan pasien COVID-19 yang mengalami gejala ringan, termasuk di antaranya anosmia (gangguan indra penciuman), hidung tersumbat, dan batuk.