Tiga Penggawa Indonesia Masuk Nominasi Pemain Muda Terbaik AFF

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – AFF mengadakan nominasi pemain muda terbaik sepanjang Piala AFF 2020. Dari enam pemain, tiga di antaranya pemain Indonesia.

Di laman resmi AFF, semua orang bisa memberikan voting kepada enam nominasi pemain muda terbaik. Enam pemain yang masuk nominasi adalah, Sieng Chanthea (Kamboja), Paulo Gali (Timor Leste), Thanawat Suengchitthawon (Thailand), dan Witan Sulaeman, Pratama Arhan, Alfeandra Dewangga (Indonesia).

“Bek sayap berusia 20 tahun ini telah menjadi salah satu bek bintang di turnamen tersebut, tanpa memandang usia. Sebuah ancaman dinamis di sayap kiri, dimana dia membuat setengah lusin sapuan dan intersep, dia juga merupakan ancaman nyata di sepertiga akhir dengan dua gol, dua assist, dan sembilan umpan kunci atas namanya,” tulis AFF menggambarkan sosok Pratama Arhan.

“Tinggi dan kuat di udara namun anggun dalam menguasai bola, Alfeandra yang berusia 20 tahun adalah prototipe bek tengah modern. Dia menjadi jantung di pertahanan Indonesia dengan melakukan sapuan 25 kali dan 23 intersep,” tulis AFF soal Alfeandra Dewangga.

“Jarang pemain yang sama akan bersaing untuk menjadi bintang muda turnamen dan MVP secara keseluruhan, tetapi itulah yang terjadi pada bintang muda Indonesia ini. Nyaman dan tenang saat menguasai bola, dengan visi dan pergerakan yang bagus, gelandang berusia 20 tahun ini telah menjadi sosok yang luar biasa di Piala AFF dimana ia mencetak dua gol dan tiga assist,” tulis AFF soal Witan Sulaeman.

Per 29 Desember 2021 pukul 07.25 WIB, Witan Sulaeman unggul dengan 31.529 suara atau 38,94 persen dari total 80.268 suara. Posisi kedua ditempati Pratama Arhan dengan 26.730 suara atau 33,3 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini