MATA INDONESIA, JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia mendorong inklusi ekonomi dan keuangan khususnya bagi kelompok penduduk yang selama ini belum terlayani secara baik di dalam keuangan.
Ia mengatakan sebanyak 1,7 miliar penduduk dunia belum mempunyai akses pada sektor keuangan. Di negara berkembang 67 persen itu belum, bahkan di negara maju 94 persen, apalagi kelompok wanita kelompok muda.
Untuk itu, inklusi ekonomi dan keuangan menjadi salah satu agenda prioritas. Tujuannya apa, mendorong produktivitas, kapasitas, dan akses keuangan, itu yang akan dicapai.
Menurut Perry, untuk dapat mencapai inklusi ekonomi dan keuangan tersebut yang pertama tentu saja melalui digitalisasi pelayanan jasa keuangan.
Kedua, diversifikasi produk-produk layanan jasa keuangan melalui digitalisasi, tidak hanya terbatas pada kredit, tetapi juga harus menyentuh berbagai layanan jasa produk keuangan.
Ketiga adalah meningkatkan kapasitas dari kelompok UMKM, kelompok wanita, kelompok milenial.
Perry memaparkan, ada tiga bagian yang didiskusikan di dalam Forum G20 tentang bagaimana supaya normalisasi kebijakan-kebijakan negara maju tidak berdampak kepada pemulihan ekonomi global.
Pertama, di negara-negara yang akan melakukan normalisasi atau pengetatan di fiskal maupun pengetatan moneter, di dalam G20 ini didiskusikan agar mereka dalam proses melakukan normalisasi kebijakan-kebijakan direncanakan secara baik dan kemudian juga diperhitungkan dan dikomunikasikan secara baik. Sehingga seluruh dunia paham termasuk negara-negara berkembang.
Kedua, bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia tentu saja harus mempersiapkan secara baik, menempuh kebijakan secara baik. Koordinasi fiskal dan moneter sangat penting, sama-sama menjaga stabilitas, sama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, meningkatkan peran lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, maupun yang lain. “IMF juga perlu menyediakan berbagai dukungan bagi negara-negara berkembang supaya lebih tahan. Bank Dunia juga bisa memberikan dukungan agar negara berkembang lebih mudah untuk menerima vaksin, pembiayaan mengenai vaksinnya, dan ini adalah tiga bagian penting yang kita diskusikan di G20,” kata Perry.