Lebih dari 52 Persen Penduduk Indonesia Peroleh Dua Dosis Vaksin Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pada Kamis 24 Desember 2021, sudah 109,26 juta atau hampir 110 juta penduduk Indonesia mendapat suntikan dosis lengkap vaksin covid-19.

Artinya sudah lebih dari 52 persen penduduk Indonesia mendapat dua suntikan karena ada tambahan 717.016 penduduk yang menerima dosis suntikan, Kamis 23 Desember 2021.

Mereka yang mendapat dosis pertama juga meningkat menjadi 154,9 juta orang karena bertambah 990.430 orang.

Pada Kamis ini, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada 1,7 juta penduduk Indonesia.

Sementara, jumlah penerima vaksin dosis ketiga atau booster bertambah 2.176 orang sehingga menjadi 1.278.582 orang. Pemerintah menargetkan sebanyak 208.265.720 orang divaksinasi.

Setelah menjalani vaksinasi COVID-19, masyarakat diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.

Protokol kesehatan penting dilakukan dengan ketat untuk mencegah gelombang ketiga penularan COVID-19.

Protokol kesehatan tersebut adalah menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini