MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf progresif yang mempengaruhi gerakan tubuh. Disebut penyakit progresif karena semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Gangguan ini terjadi ketika sel-sel saraf di bagian otak mati sehingga tidak menghasilkan cukup dopamin, zat kimia otak yang mengontrol gerakan otot. Akibatnya, kemampuan otot untuk mengontrol gerakan berkurang, sehingga sulit berjalan, berbicara, dan bermasalah dengan keseimbangan dan koordinasi.
Penyakit parkinson adalah kelainan yang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Namun, pilihan pengobatan dan perawatan yang berbeda dari dokter anda dapat dibuat untuk membantu meringankan gejala guna mendukung kualitas hidup yang lebih baik. Pasalnya, meski penyakitnya tidak fatal, komplikasinya bisa menjadi sesuatu yang serius.
Apa saja tanda dan gejala penyakit Parkinson?
Setiap orang mungkin memiliki tanda dan gejala yang berbeda satu sama lain. Secara umum, tanda dan gejala penyakit Parkinson adalah:
- Tubuh bergetar atau tremor, yang biasanya dimulai di tungkai kaki, tangan, atau jari.
- Gerakan melambat (bradikinesia) secara bertahap.
- Otot kaku dan tidak fleksibel, terutama pada lengan, tungkai kaki, atau batang tubuh.
- Keseimbangan dan koordinasi terganggu, seperti postur tubuh menjadi bungkuk dan terkadang menyebabkan terjatuh.
- Hilangnya gerakan otomatis, seperti berkedip, tersenyum, atau mengayunkan tangan saat berjalan.
- Perubahan berbicara, seperti bicara terlalu cepat, cadel, atau lainnya.
- Kesulitan menulis.
Selain tanda yang umum, penderita penyakit ini pun kerap mengalami berbagai gejala fisik dan psikologis lainnya, seperti depresi dan gangguan kecemasan, masalah buang air kecil, sembelit, masalah kulit, gangguan tidur, hingga masalah memori.
Gejala-gejala dan tanda-tanda di atas muncul secara bertahap. Meski demikian, sulit mengetahui mana yang menjadi tanda awal dari penyakit ini. Pasalnya, gejala yang muncul pada setiap orang bisa berbeda, baik dalam urutan dan intensitas.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab penyakit parkinson belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, tidak ada cara yang terbukti secara khusus untuk mencegah penyakit Parkinson.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya kondisi ini, seperti olahraga aerobik yang teratur dan teratur atau mengonsumsi kafein dan teh hijau. Namun, saat ini tidak ada bukti yang cukup kuat yang menunjukkan bahwa orang mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein untuk perlindungan terhadap penyakit Parkinson.
Selain itu, beberapa cara lain juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit parkinson sebagai berikut:
- Hindari paparan bahan kimia berbahaya, seperti herbisida dan pestisida.
- Makan makanan yang sehat, seperti makan banyak sayuran dan asam lemak omega-3.
- Meningkatkan kadar vitamin D.
- Mengurangi stres.
Namun, dilansir dari Parkinson’s Foundation, ada pola khas yang menggambarkan perkembangan gejala penyakit ini, yang kemudian disebut sebagai grade atau stadium. Pada stadium 1, pada titik ini, pasien mengalami gejala ringan yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti tremor pada satu sisi tubuh dan perubahan postur, gaya berjalan, dan ekspresi wajah.
Pada stadium 2, gejala mulai memburuk, yang ditandai dengan tremor, kekakuan otot, dan gejala gerakan lain yang mempengaruhi kedua sisi tubuh. Pasien masih dapat hidup sendiri, namun sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan lebih lama.
Pada stadium 3, gejala mulai terasa, seperti kehilangan keseimbangan dan gerakan lambat, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian dan makan.
Pada stadium 4, gejala penyakit Parkinson cukup parah sehingga membatasi aktivitas sehari-hari seseorang, seperti kesulitan berjalan, yang seringkali membutuhkan alat bantu jalan.
Pada stadium 5 adalah tahap yang paling parah dengan tanda-tanda kekakuan pada otot-otot kaki sehingga korban tidak dapat berdiri atau berjalan dan harus menggunakan kursi roda atau hanya berbaring di tempat tidur. Gejala yang tidak berhubungan dengan gerakan mulai muncul, termasuk halusinasi dan delusi.
Tidak ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan kondisi ini sepenuhnya. Namun, beberapa obat dan obat-obatan dapat membantu mengendalikan gejala. Beberapa obat dan perawatan untuk penyakit Parkinson yang sering diresepkan dokter meliputi:
- Obat-obatan
Beberapa obat dapat meningkatkan atau menggantikan dopamin yang hilang untuk membantu mengatasi masalah gerakan dan tremor yang umum terjadi pada orang dengan Parkinson. Beberapa obat tersebut, yaitu carbidopa-levodopa, agonis dopamin, inhibitor MAO-B, inhibitor katekol O-metiltransferase, antikolinergik dan amantadine. - Operasi
Jika pasien tidak merespon positif terhadap obat, pembedahan mungkin diperlukan. Salah satunya adalah prosedur stimulasi otak dalam, yang melibatkan penempatan elektroda di bagian otak dan menghubungkannya ke perangkat listrik kecil yang ditempatkan di dada. - Terapi
Seperti terapi fisik dan okupasi seperti terapi wicara, plus gerakan, digunakan untuk membantu mengatasi masalah pada orang dengan kekerasan Parkinson dan penurunan fungsi mental. Selain meredakan gejala, terapi juga dapat membantu pasien menjalankan aktivitas sehari-hari.
Bila anda memiliki tanda atau gejala di atas atau ingin bertanya, konsultasikanlah kepada dokter. Setiap tubuh bertindak berbeda satu sama lain. Selalu diskusi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik untuk kondisi yang anda alami.
Reporter : Syifa Ayuni Qotrunnada