Negara Hadir Melindungi Masyarakat Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Polda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan bahwa hingga saat ini belum mendapatkan laporan terkait warga Suru-suru yang mengungsi ke Agats. Hal ini berkaitan dengan penyelenggaraan yang dilakukan kelompok separatis dan teroris (KST) Papua beberapa hari lalu.

“Biasanya kalau ada kontak tembak, warga sementara mengungsi ke tempat yang dianggap aman hingga situasi kondusif,” kata Mathius.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai bahwa jika ada kontak senjata antara TNI/Polri dengan KST Papua, sudah sepatutnya masyarakat mendapatkan perlindungan yang optimal.

“Negara harus hadir melindungi masyarakat. Terkait dengan kelompok bersenjata maka TNI/Polri wajib melindungi masyarakat dan melakukan perlawanan terhadap kelompok bersenjata tersebut, dan ketika masyarakat dalam pengungsian maka tugas utama pemerintah daerah untuk menjamin masyarakat. Ini perlu kolaborasi, terutama peran pemerintah daerah, tidak bisa hanya diserahkan kepada TNI dan Polri,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Minggu 28 November 2021.

Sementara itu, secara terpisah Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menegaskan bahwa warga Orang Asli Papua (OAP) dan non-OAP merasa takut dan sudah mengungsi sejak baku tembak terjadi di Suru-suru. Adapun kontak tembak yang terjadi menyebabkan dua prajurit terluka dan satu diantaranya meninggal dunia yakni Sertu Ari Baskoro.

“Sejumlah warga sudah mengungsi karena takut terjadi kontak tembak di wilayah itu,” kata Pangemanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Kesuksesan Pilkada Serentak 2024 Hasil Kerja Sama Semua Pihak

JAKARTA - Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Indonesia mencatatkan kesuksesan besar, ditandai oleh penyelenggaraan yang tertib dan keamanan yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini