Demi Damaikan Rius dan Garuda, Hotman Paris Rela Kehilangan Ratusan Juta Rupiah

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Maskapai Garuda Indonesia dan youtuber Rius Vernandes akhirnya berdamai Jum’at 19 Juli 2019 pagi. Juru damainya ternyata pengacara Garuda sendiri, Hotman Paris Hutapea yang mengaku rela mengorbankan honornya demi perdamaian tersebut.

Hotman pun mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk membawa kedamaian bagi kedua pihak berseteru itu. Melalui akun instagramnya Hotman menyebut hanya perlu waktu satu hari.

“Hotman diminta garuda jadi kuasa hukum tapi hotman memilih jadi mediator dan akhirnya damai dgn Rius dan garuda. Dalam 1 hari damaiiiiiii tapi hotman korbankan honor pengacara!” ujar Hotman dalam pernyataan tertulisnya, Jum’at 19 Juli 2019.

Keputusan Hotman karena mengingat Garuda adalah milik bangsa seperti diungkapkan Dirutnya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya Rius dilaporkan Garuda karena mereview kejelekan maskapai BUMN tersebut sehingga membuat perusahaan plat merah itu berang.

Meski sebagai pengacara Hotman mengaku rugi karena honor pengacaranya tidak jadi diberikan, tetapi sepertinya dia bahagia dengan akhir perseteruan tersebut.

Dalam keterangannya bersama Rius, Hotman juga mengaku tidak tega melawan youtuber tersebut di ranah hukum.

Hotman mengaku mematok tarif perkara hukum internasional minimum 100 ribu dolar atau satu setengah M (miliar) rupiah.

Saat nge-vlog bareng Verell Bramasta Februari lalu, Hotman mengaku pernah dibayar Rp 200 miliar untuk satu perkara. Itu adalah rekor bayaran termahalnya.

Tetapi Hotman tidak mengungkapkan tarif-tarif perkara dalam negeri yang dia tangani. Bisa jadi lebih murah dari tarif internasional, namun masih dalam angka ratusan juta rupiah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini