MATA INDONESIA, PARIS – Hubungan antara Ukraina dan Rusia dikabarkan memanas. Pemerintah Rusia bahkan telah menempatkan sebanyak 90 ribu pasukan militer di perbatasan Ukraina.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron prihatin dengan situasi yang sedang terjadi saat ini di perbatasan Ukraina, di mana NATO juga mengatakan bahwa konsentrasi pasukan Rusia yang besar dan tidak biasa.
Melalu penasihat kepresidenan, Macron menegaskan kepada Putin bahwa Prancis siap untuk mempertahankan integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina.
“Kesediaan kami untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina diingatkan oleh presiden,” kata penasihat kepresidenan, melansir Reuters, Selasa, 16 November 2021.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah meninggalkan unit militer di dekat perbatasan Ukraina setelah latihan, dengan jumlah pasukan di daerah itu mencapai 90 ribu personel.
Sebagaimana diketahui bahwa angkatan bersenjata Rusia belum lama ini mengadakan serangkaian latihan berskala besar, termasuk latihan dengan pasukan udara, sambung pernyataan Kementerian Pertahanan Ukraina. Setelah pelatihan, unit-unit Angkatan Darat ke-41 tetap tinggal, sekitar 260 km (160 mil) dari perbatasan Ukraina.
Musim semi ini, Moskow membuat khawatir ibu kota Kiev dan Barat dengan membangun lebih dari 100 ribu tentara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, meskipun kemudian memerintahkan mereka kembali ke pangkalan.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Ukraina membantah laporan media bahwa Rusia sedang membangun pasukan di perbatasan. Mereka mengatakan tidak melihat peningkatan pasukan atau persenjataan.