Sambut Hari Pahlawan, Menteri BUMN Bakal Bikin Film Perjuangan Kadet 1947

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Menteri BUMN, Erick Thohir berencana membuat film tentang perjuangan. Lewat akun Instagramnya dirinya bercerita yang jadi inspirasi adalah semangat nasionalisme saat agresi Belanda ke dua, tahun 1947 lalu.

“InsyaaAllah kami juga terus membangun nasionalisme. Tahun ini kita coba dengan kreator film, kita coba membuat film tentang perjuangan tahun 1947,” tutur Menteri Erick.

“Itu mengenai ada tujuh kadet, ketika ada agresi Belanda ke dua, melakukan penerbangan dan membom balik belanda,” katanya.

Hal itu, kata dia untuk mengapresiasi sejarah. Menurutnya, penting bagi BUMN atau perusahaan negara untuk terus menjaga nasionalisme.

“Jadi mudah-mudahan apresiasi ini juga menjadi bagian dari bagaimana BUMN mengapresiasi kerja keras TNI Polri, dan juga saya mengucapkan terima kasih ketika saat Covid-19 ini TNI-Polri juga luar biasa,” katanya.

Dalam cuplikan video yang diunggah, Menteri Erick terlihat mengenakan kemeja hitam, didampingi sejumlah veteran, anggota TNI dan Polri.

Menggunakan kopiah hitam di kepalanya, Menteri Erick juga menyempatkan menabur bunga di beberapa makam yang ada di sana.

Dalam instagramnya, dirinya mengunggah secuplik video kunjungannya ke taman makam pahlawan di Ciceri, Banten. Di sana, dia berbincang dengan sejumlah veteran yang mendampinginya.

“Alhamdulillah mendapat kesempatan melihat mengunjungi, dan tentu berdoa untuk para pahlawan di makam pahlawan di Ciceri Banten,” katanya.

Sejumlah veteran tersebut mengaku dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Bagi Erick, kesempatan bertemu dengan veteran dan berdoa di makam pahlawan merupakan kesempatan berharga.

“Pengorbanan para pahlawan terdahulu menjadi inspirasi pahlawan masa kini untuk terus mewujudkan cita-cita Indonesia maju,” tulisnya di akun Instagram @erickthohir, Rabu 10 November 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini