Genting, 90 Ribu Tentara Rusia Ditempatkan di Perbatasan Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah meninggalkan unit militer di dekat perbatasan Ukraina setelah latihan, dengan jumlah pasukan di daerah itu mencapai 90 ribu personel.

Sebagaimana diketahui bahwa angkatan bersenjata Rusia belum lama ini mengadakan serangkaian latihan berskala besar, termasuk latihan dengan pasukan udara, sambung pernyataan Kementerian Pertahanan Ukraina. Setelah pelatihan, unit-unit Angkatan Darat ke-41 tetap tinggal, sekitar 260 km (160 mil) dari perbatasan Ukraina.

“Perlu dicatat bahwa Federasi Rusia secara berkala menggunakan praktik pemindahan dan pengumpulan unit militer untuk menjaga ketegangan di kawasan dan tekanan politik terhadap negara-negara tetangga,” kata Kementerian Pertahanan Ukraina, melansir Reuters, Kamis, 4 November 2021.

Musim semi ini, Moskow membuat khawatir ibu kota Kiev dan Barat dengan membangun lebih dari 100 ribu tentara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, meskipun kemudian memerintahkan mereka kembali ke pangkalan.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Ukraina membantah laporan media bahwa Rusia sedang membangun pasukan di perbatasan. Mereka mengatakan tidak melihat peningkatan pasukan atau persenjataan.

Outlet berita Politico mengatakan foto satelit komersial yang diambil pada Senin (1/11) mengkonfirmasi laporan baru-baru ini bahwa Rusia sekali lagi mengumpulkan pasukan dan peralatan militer di perbatasan dengan Ukraina.

Gambar satelit yang dipasok oleh perusahaan luar angkasa AS Maxar Technologies menunjukkan sekitar 1.000 kendaraan militer di dekat kota Yelnya, Rusia – sekitar 250 km utara perbatasan Ukraina.

“Berdasarkan tinjauan citra satelit baru-baru ini, peralatan (yang meliputi tank, pengangkut personel lapis baja, artileri self-propelled dan peralatan pendukung terkait) kemungkinan mulai tiba di daerah itu pada akhir September,” kata Maxar dalam komentar yang dikirim melalui email.

Hubungan antara Kiev dan Moskow berada dalam krisis sejak 2014 atau ketika Rusia menganeksasi semenanjung Krimea Ukraina dan perang pecah antara pasukan Ukraina dan pasukan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur, yang menurut Kiev telah menewaskan sebanyak 14 ribu orang.

Pada akhir Oktober, militer Ukraina berhasil menghancurkan artileri milik kelompok separatis pro-Rusia, Howitzer di daerah Donbass dengan menggunakan unmanned combat aerial vehicle (UCAV) atau drone tempur buatan Turki bernama Bayraktar TB2K.

Rekaman tersebut dipublikasikan di laman Facebook angkatan bersenjata Ukraina menunjukkan Bayraktar TB2K menargetkan dan menembak howitzer era Soviet yang diidentifikasi sebagai D-30 pasukan pro-Rusia.

Angkatan bersenjata Ukraina menuduh kelompok separatis pro-Rusia melukai satu tentara dan membunuh yang lain dengan D-30 dekat kota timur Hranitne di garis depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Gandeng Partisipasi Aktif Seluruh Elemen Masyarakat Bersama Berantas Narkoba

Oleh: Sari Dewi Anggraini Ancaman peredaran narkoba yang semakin meresahkan Indonesia memerlukan penanganan serius dan menyeluruh. Presiden Prabowo Subianto, dalam...
- Advertisement -

Baca berita yang ini