Siapkan 1.000 Dosis, BIN Gelar Vaksinasi Tahap II di Hulu Sungai Tengah

Baca Juga

MATA INDONESIA, HST – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalimantan Selatan kembali menggelar vaksinasi massal di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Dalam kegiatan kali ini, Binda Kalsel menyasar pelajar dan santri. Sebanyak 1.000 dosis vaksin jenis Sinovac pun disiapkan.

Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Kabupaten HST Abdurrahman mengatakan bahwa kegiatan vaksinasi ini dibantu tim vaksinator dari Puskesmas Kambat Utara, Barikin dan Hantakan.

Lokasi pertama dipusatkan di Ponpes Raudhatul Ulum sebanyak 170 orang. Santri putra 40 orang, putri 25 orang, Madrasah Aliayah swasta Nur Hidayah 20 siswa, MTs swasta Nur Hidayah 10 siswa dan MAN 1 Barabai 70 siswa.

“Lokasi kedua di MAN 2 Barabai sebanyak 410 siswa. MAN 2 sebanyak 230 siswa dan MAN 1 sebanyak 180 siswa. Sedangkan, lokasi ketiga di MTs Negeri 2 HST sebanyak 420 siswa,” ujarnya, Senin 1 November 2021.

Vaksinasi tersebut ditambahkannya Sekaligus menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo dan Kepala BIN Jend (Purn) Budi Gunawan.

“Vaksin pertama sebelumnya juga dari BIN. Terima kasih Kabinda Kalsel dan jajarannya yang telah memberikan vaksin ke HST dalam upaya percepatan Herd Immunity,” katanya.

Sekarang, anak-anak di sekolah belajarnya masih tatap muka terbatas. “Semoga setelah vaksin kedua ini, belajar tatap muka bisa dilaksanakan tak terbatas lagi, nanti kita usulkan,” ujarnya.

Sementara, Kepala Sekolah MTsN 2 HST, H Imansyah menyampaikan, vaksinasi memang harus dilakukan pada semua kalangan. Mulai dari kelompok usia anak-anak hingga lansia.

“Itu perlu dioptimalkan. Agar mencegah atau meminimalkan potensi terjadi penularan di sekolah,” jelasnya.

Menurutnya, vaksinasi bagi pelajar memang menjadi syarat penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). “Semoga dengan diberi vaksin yang kedua ini, nanti belajar tatap muka tak lagi terbatas,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini