Keren! ‘No Time to Die’ Film Hollywood Terlaris Kedua di 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Film ‘No Time to Die’ menjadi film terlaris sepanjang 2021 dengan pendapatan domestik 368 juta Dolar AS dan 474 juta Dolar AS secara global.

‘No Time to Die’ adalah film terakhir Daniel Craig sebagai James Bond. Ini merupakan film kelimanya dalam kurun waktu 15 tahun.

Dengan pendapatan tersebut, ‘No Time to Die’ menjadi film Hollywood terlaris sepanjang 2021 dan hanya kalah dari ‘F9’ yang dibintangi Vin Diesel dkk.

Bahkan, ‘No Time to Die’ bisa mencapai angka 500 juta Dolar AS dalam hal pemasukan akhir pekan nanti. Pasalnya, film ini baru akan dirilis di Cina pad 29 Oktober. Cina adalah pasar terbesar film-film Hollywood.

Sementara itu , di pertengahan minggu ini, ‘No Time to Die’ belum menunjukkan penurunan. Inggris masih terus menjadi ladang pemasukan karena bioskop-bioskop di sana masih terus memutar film franchise James Bond ke-25 itu.

Di Hong Kong, Ukraina, Argentina, Paraguay, dan Mesir, ‘No Time to Die’ meraup pemasukan kotor tertinggi sepanjang sejarah film agen 007 tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini