MATA INDONESIA, JAKARTA – Tak seperti Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, di mana suara adzan akan didengar lima kali dalam sehari. Di beberapa negara, suara adzan bukanlah hal yang lumrah, bahkan tidak diizinkan untuk dikumandangkan.
Namun, di beberapa negara barat kita masih bisa mendengar suara adzan. Berikut sejumlah negara yang mengizinkan suara adzan dikumandangkan:
- Inggris
Petisi di situs web Pemerintah Inggris telah menerima sebanyak 25.221 tanda tangan. Mereka yang berada di balik petisi ini mengatakan: “Adzan, atau panggilan Islam untuk shalat, adalah bagian integral dari iman Muslim. Jumlah warga yang menganut agama Islam di Inggris melebihi 3 juta orang. Bahkan di beberapa kota, memiliki lebih dari 50 persen populasi Muslim.”
Petisi tersebut meminta pemerintah Inggris untuk mengizinkan adzan dengan suara keras setidaknya tiga kali sehari di daerah berpenduduk yang mayoritas Muslim.
Dikatakan: “Saya percaya ini adalah waktu yang tepat untuk bereksperimen dan mengizinkan daerah-daerah berpenduduk Muslim dengan suara Adzan yang keras setidaknya tiga kali sehari, bukan selama jam-jam anti-sosial.”
Petisi itu sangat populer di Hodge Hill di Kota Birmingham dengan 765 penandatangan dan East Ham di London, yang mendapat 940 tanda tangan. Tanggapan resmi pemerintah Inggris terhadap petisi tersebut telah menyarankan warga setempat untuk berbicara dengan otoritas lokal mengenai panggilan publik untuk beribadah.
“Pemerintah mengakui kontribusi unik yang diberikan oleh orang-orang beriman kepada komunitas lokal mereka sendiri dan masyarakat yang lebih luas,” kata pejabat di Inggris.
Pada 1986, Masjid di London Timur adalah salah satu yang pertama di Inggris yang diizinkan menggunakan pengeras suara untuk mengumandangkan suara adzan.
- Jerman
Perizinan mengumandangkan suara adzan di Jerman telah diumumkan oleh Pemerintah Kota Cologne, kota keempat terbesar di negara bagian Nordrhein-Westfalen. Perizinan ini akan dilakukan di bawah proyek percontohan kota selama dua tahun.
Walikota Cologne, Henriette Reker mengatakan bahwa keputusan ini datang sebagai tanggapan atas permintaan komunitas Muslim, dan sebagai bentuk dari toleransi beragama.
“Warga Muslim kami adalah bagian integral dari kota kami. Mendengar Adzan di samping lonceng gereja di kota kami menunjukkan bahwa keragaman dihargai di Cologne dan keragaman dialami di sini,” kata Reker.
Dalam peraturan mengenai hal ini, adzan harus dikumandangkan tidak lebih dari 10 menit yang volumenya harus di pantau. Setiap masjid juga harus menugaskan satu orang untuk mencatat saran atau keluhan dari masyarakat sekitar.
Cologe adalah kota dengan populasi penduduk imigran generasi pertama dan kedua Turki. Berdasarkan sensus resmi, sejak 2017 dan 2018, jumlahnya hampir 55 ribu komunitas.
- Amerika Serikat
Di Kota Minnesota, Amerika Serikat (AS) suara adzan untuk yang pertama kalinya dikumandangkan pada 23 April 2020 malam waktu setempat. Adzan ini sebagai bentuk penyambutan bulan suci Ramadhan bagi umat Muslim setempat.
Tak hanya sekali, suara adzan berkumandang selama lima kali sehari sebagai tanda panggilan shalat selama bulan Ramadhan. Kumandang adzan ini menjadi momen bersejarah bagi kota Mineapolis dan kota-kota besar di seluruh AS. Karena biasanya, adzan hanya terdengar di dalam masjid atau pusat-pusat komunitas umat Muslim.
Jaylani Hussein, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Minnesota, menerangkan, seruan adzan dikumandangkan oleh perwakilan yang berbeda dari masjid-masjid di sekitar kota. Kumandang adzan ini diharapkan bisa mencapai ribuan umat Muslim yang ada di lingkungan wilayah Cedar-Riverside di Minneapolis.
Reporter: Sheila Permatasari