Wow, Industri Wine Sudah Ada Sejak Era Bizantium

Baca Juga

MATA INDONESIA, YAVNE – Para arkeolog Israel menemukan kompleks pembuatan anggur berskala industri era Bizantium. Di mana kompleks ini dapat menghasilkan sekitar 2 juta liter wine setiap tahunnya dan merupakan yang terbesar di dunia pada saat itu.

Fasilitas di Yavne, selatan Tel Aviv yang merupakan pemukiman Yahudi selama zaman Alkitab dan kota utama setelah penghancuran Yerusalem tahun 70 M. Di kawasan tersebut terdiri dari lima tempat pemerasan anggur yang tersebar di satu kilometer persegi (0,4 mil persegi).

“Situs berusia 1.500 tahun itu meliputi gudang untuk penuaan dan pemasaran anggur, tempat pembakaran untuk menyiapkan amphorae tanah liat yang digunakan untuk menyimpan anggur dan puluhan ribu pecahan dan guci tanah utuh,” kata Otoritas Barang Antik Israel, melansir First Post, Selasa, 12 Oktober 2021.

“Produk tersebut dikenal sebagai anggur Gaza dan Ashkelon karena pelabuhan terdekat dari mana ia diekspor,” menurut ekskavator IAA Elie Hadad, Liat Nadav-Ziv, dan Jon Seligman, yang mengatakan anggur Tanah Suci adalah produk berharga.

Situs penggalian Tel Yavne – tempat ditemukannya fasilitas produksi anggur besar-besaran, merupakan kompleks pemeras anggur terbesar yang diketahui dari era Bizantium.

Memfermentasi jus anggur menjadi wine adalah cara yang terbukti di zaman kuno untuk menghindari penyakit dari air minum yang terkontaminasi. Penggalian yang berlangsung selama dua tahun berhasil mengungkapkan mesin pemeras anggur era Persia berusia 2.300 tahun di situs yang sama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini