Jangan Sepelekan Mangrove, Bukan Cuma Penting buat Lingkungan, juga Punya Nilai Ekonomi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mangrove atau hutan bakau memiliki peran penting bagi manusia dan lingkungan hidup. Tak hanya itu, mangrove juga membawa keuntungan ekonomi.

Hutan bakau atau mangrove adalah salah satu jenis ekosistem alam berupa hutan yang tumbuhnya di air payau. Hutan bakau ini memiliki karakteristik, dengan kondisi yang terdapat pasang surut air laut, memungkinkan banyak tumbuhan tidak bisa berkembang di sana.

Hutan bakau banyak ditemukan di wilayah tropis dan subtropis seperti Indonesia. Ekosistem itu mempunyai fungsi penting yaitu pertama untuk mencegah abrasi dan intrusi air laut di pesisir pantai, selanjutnya hutan bakau juga berperan sebagai habitat berbagai organisme pantai seperti alga, udang, dan kepiting.

Peran Mangrove Bagi Manusia
Ada empat hal yang membuat Hutan Mangrove sangat berperan bagi manusia, termasuk memberi manfaat ekonomi.

  1. Penyerap Karbon Dioksida
    Tumbuhan akan mengurangi karbon di atmosfer melalui fotosintesis dan menyimpannya di dalam jaringan ytumbuhan. Sedangkan mangrove sendiri memiliki banyak daun, sehingga berpotensi menyerap karbon lebih banyak dibandingkan tumbuhan lain.

Mangrove juga tumbuh di tanah gambut yang membuatnya mampu menyimpan karbon lebih besar lagi. Bahkan, menurut penelitian CIFOR, mangrove merupakan salah satu hutan dengan karbon terkaya di kawasan tropis karena mengandung sekitar 1023 Mg karbon per hektar.

  1. Mata Pencaharian Warga
    Pantai ditumbuhi mangrove menyediakan sumber daya laut bagi masyarakat seperti ikan, kepiting, dan kerang sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir.
  2. Sebagai Ekowisata
    Hutan mangrove juga berpotensi sebagai objek wisata khususnya ekowisata yang dapat menawarkan konsep pendidikan dan konservasi. Melalui ekowisata, bisa menjadi wadah promosi lingkungan. Ekowisata pun dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan ekosistem.
  3. Menyediakan Kayu Bakar
    Pohon dan kayu mangrove yang sudah membusuk dan kering bisa dimanfaatkan menjadi kayu bakar. Secara tidak langsung, hal ini sudah mengurangi kebutuhan gas atau bahan bakar. Selain itu, kayu mangrove berfungsi sebagai bahan bangunan atau konstruksi rumah.

Peran bagi Lingkungan Hidup.

Untuk lingkungan mangrove memiliki peran yang tidak bisa diremehkan seperti berikut;

A. Sebagai Rantai Makanan
Tumbuhan mangrove menjadi produsen dalam rantai makanan di pesisir, banyak ikan kecil dan kepiting yang sehari-sehari memakan daun tumbuhan bakau untuk tetap hidup.

B. Pengendapan Lumpur
Fisik tanaman pada hutan mangrove dapat membantu proses pengendapan lumpur. Dari proses itu racun dan unsur hara air akan hilang, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Hutan mangrove juga befungsi menjaga kualitas air laut dari endapan lumpur erosi.

C Habitat Satwa Langka
Hutan mangrove menjadi habitat jenis-jenis satwa langka, lebih dari 100 jenis burung hidup di sana. Daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan mangrove ialah tempat mendaratnya ribuan burung pantai migran, seperti burung Blekok Asia.

D. Pelindung Kawasan Pesisir
Hutan mangrove bisa menahan dan memperlambat arus ombak yang datang, dengan itu risiko erosi dan dampak lain yang berasal dari ombak akan berkurang.

Keuntungan Ekonomi
Tak hanya berfungsi sebagai pelindung pesisir pantai, mangrove dapat diolah untuk memperoleh keuntungan ekonomi di antaranya aneka produk makanan, produk rumah tangga, bahan bakar, dan limbah yang dijadikan pewarna batik, setelah itu ampasnya bisa dijadikan sebagai pengganti bahan bakar atau briket.

Hasil kayu nya dapat dimanfaatkan sebagai bahan furniture, penghasil obat tumor, bahan utama pembuatan kertas, tempat pertumbuhan bibit hewan baru dan sebagai plasma nutfah. Yang tidak kalah penting, hutan mangrove juga berfungsi sebagai tempat rekreasi.

Dengan keuntungan ekonomi yang didapat, masyarakat diharapkan tetap menjaga dan melestarikan ekosistem yang ada. Pun apabila ingin menghasilkan produk dari manfaat yang ada, berbuatlah tanpa merusak ekosistem hutan mangrove yang sudah ada.
(Annisaa Rahmah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini