Ingat! Jangan Buka Masker saat Selfie di Tempat Wisata

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatfi (Menparekraf) Sandiaga Uno mengingatkan pada masyarakat yang melakukan selfie di tempat wisata tetap memakai masker.

Saat ini sekitar 20 tempat wisata sudah dibuka untuk umum selama PPKM level 3 dan 2 pekan lalu. Hasilnya cukup positif karena sudah menerapkan standar CHSE dan aplikasi PeduliLindungi dengan baik.

Hanya saja, Sandiago masih menyoroti beberapa titik lemah dalam penerapan protokol kesehatan dimana salah satunya adalah saat masyakarat melakukan selfie atau swafoto. Mayoritas mereka membuka masker.

“Apalagi pas lagi foto, pas lagi selfie, wisatawan itu suka copot masker, padahal kita bilang enggak boleh,” kata Sandiaga.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah permasalahan pada aplikasi PeduliLindungi. Saat melakukan pengecekan, terjadi antrean panjang di pintu masuk karena adanya gangguan sinyal dan gagal melakukan check-in di aplikasi.

“Berdasarkan arahan kementerian/lembaga lainnya, layanan tersebut akan segera diperbaiki agar tidak ada lagi antrean yang menimbulkan kerumunan,” ujarnya.

Pemerintah berencana menambah jumlah tempat wisata yang diujicobakan dari 20 yang sudah berjalan. Sandiaga berharap penerapan platform PeduliLindungi menjadi standar baru yang membawa angin segar untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kita terus akan mensosialisasi dan menghimbau masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini