MATA INDONESIA, JAKARTA-Sepak terjang menteri BUMN Erick Thohir dalam dunia sepak bola tidak perlu diragukan lagi. Saat ini dirinya bersama Anindya Bakrie saat ini sedang berproses membeli saham klub sepak bola luar negeri yakni Oxford United sebesar 51 persen.
Ia mengatakan kepemilikan salah satu klub bola asal Inggris itu tinggal menunggu persetujuan dari English Football League (EFL). Ia pun mengakui akusisi saham klub sepak bola di luar negeri lebih menguntungkan dibandingkan di dalam negeri.
Erick mengungkapkan ekosistem bisnis industri olahraga di dalam negeri belum siap. Di sisi income atau pendapatan bisnis sepak bola di dalam negeri masih mengandalkan penjualan tiket dan sponsor.
Sementara, sumber pendanaan di luar negeri cukup beragam. Salah satunya berasal dari media massa. Tercatat, 55 persen media massa menyumbangkan income bagi industri olahraga luar negeri.
“Di luar negeri itu, pendapatan klub olahraga itu 55 persen dari media. Karena itu saya memberanikan diri lebih berinvestasi olahraga di luar,” ujarnya.
Olahraga punya tempat tersendiri bagi lelaki kelahiran Jakarta itu. Menurutnya, jika media membuat mengedukasi masyarakat, maka olahraga punya nilai lain selain bisnis yakni kerja sama, team work, semangat bertarung (fighting spirit), dan unsur lainnya.
“Ini yang saya rasa di olahraga tidak kalah pentingnya untuk saya. Saya melihat itu tidak hanya bisnisnya, tapi ada value yang lainnya,” katanya.
Erick memang tengah mengembangkan sayapnya bisnis olahraga di luar negeri. Tercatat, pada 2012 lalu dia mendominasi saham di D.C. United. Sebuah klub sepakbola profesional asal Amerika Serikat bermarkas di Washington, DC. Klub sepakbola ini kerap berkompetisi di Major League Soccer.
Mendominasi saham di klub ini membuat Erick Thohir menjadi pengusaha muda asal Indonesia yang terkenal di kalangan pebisnis Amerika Serikat. Ia adalah orang Asia pertama yang memiliki tim Basket NBA dengan cara membeli saham dari Philadelphia 76ers.
Tak main-main, Erick juga mengambil kesempatan berikutnya, dimana, dia mengambil alih saham Inter Milan pada 2013. Erick Thohir muncul sebagai pengusaha Indonesia yang berani membeli 70 persen saham klub kelas dunia itu.
Karena langkah beraninya, didapuk menjadi presiden Klub Inter Milan sejak 15 November 2013. Ia menggantikan Moratti yang menjadi presiden klub selama lebih dari 18 tahun