MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai bahwa pendekatan humanis terhadap masyarakat Papua harus terus dilakukan. Bahkan, pendekatan humanis bisa juga diterapkan pada kelompok OPM.
Hal ini terlihat pada empat anggota Babinsa di Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua yang berhasil menangkap 2 anggota kelompok separatis dan teroris (KST) Papua. Mereka menangkap pelaku tanpa mengeluarkan tembakan sehingga tidak ada korban.
“Babinsa yang baik tentu menguasai teritorial, dengan pendekata yang humanis maka pendekatan kepada masyarakat bahkan kepada OPM bisa dilakukan. Ini yang harus terus dikembangkan,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 11 September 2021.
Keempat Babinsa tersebut juga mendapatkan apresiasi dari KSAD dan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono.
“Keempat Babinsa ini membuat prestasi yang luar biasa. Tanpa mengeluarkan tembakan dan tidak ada korban, mereka mendapat lima senjata api. Hal ini juga mendapat apresiasi yang luar biasa KSAD,” kata Yogo.
Adapun kedua anggota KST Papua yang tertangkap akan dibawa ke Makoramil Batom untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Sementara barang bukti yang diamankan berupa 2 pucuk senjata M16 yang dilengkapi dengan GLM, 2 pucuk senjata shotgun, 1 pucuk senjata laras panjang jenis Ultimax, Munisi 5,56 mm 35 butir, Munis GLM 2 butir, 2 buah Handphone, 6 buah senjata tajam, 1 buah solar cell, 5 buah flashdisk, 1 buah bendera OPM dan beberapa barang lainnya.