Saat Gunung Tambora Meletus, Mary Shelley Menulis Novel Frankenstein

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Kenal Frankenstein? Mahluk ini menjadi salah satu ikon sekaligus legenda horor dunia. Nama Frankenstein sebenarnya bukanlah nama monster melainkan nama ilmuwan penciptanya yakni Victor Frankenstein.  Mereka adalah karakter dalam novel karya penulis wanita kelahiran Inggris, Mary Shelley, berjudul Frankenstein; or The Modern Prometheus.

Novel ini pertamakali diterbitkan di London pada 1818 tanpa nama pengarang. Nama Mary Shelleu baru muncul pada terbitan kedua tahun 1831.

Mary Shelley yang nama aslinya Mary Godwin lahir 30 Agustus 1797 bersama suaminya Percy Bysshe Shelley, serta saudari tirinya, Claire Clairmont, diundang oleh Lord Byron, sahabat Percy, liburan ke Swiss.

Lord Byron dan Percy sama-sama berkutat di lingkungan sastra kala itu. Lord Byron punya vila di tepi danau di Jenewa dan mereka berniat menghabiskan musim panas di sana. Turut pula dokter pribadi Lord Byron yang bernama John William Polidori.

Saat itu pada 1815 sedang terjadi letusan Gunung Tambora yang dampaknya hingga ke Eropa. Beberapa negara di Eropa seperti Swiss harus mengalami musim dingin yang panjang karena matahari tertutup oleh awan. Langit Eropa terkadang gelap tertutup abu. Inilah masa-masa yang disebut sebagai Year Without Summer. Liburan Mary Shelley dan kawan-kawan di Jenewa akhirnya hanya menghabiskan waktu di perpustakaan milik Lord Byron dengan membaca buku-buku misteri. Lord Byron kemudian menantang tamunya untuk menuliskan cerita horor yang menarik dan menakutkan.

Mimpi Mary Shelley

Suatu malam, Mary Shelley  bermimpi. Ia melihat seorang ilmuwan dan sesosok makhluk besar yang berdiri tepat di sebelahnya. Mary pun terbangun dan segera mencatat apapun yang ia ingat dalam tidurnya tersebut. Esoknya, Mary menceritakan mimpinya kepada Lord Byron dan lainnya. Mereka tertarik dan mimpi Mary pun berkembang menjadi sebuah cerita kelam dengan sentuhan mistis dan fiksi ilmiah. Butuh waktu dua tahun untuk menyelesaikan kisah seram itu.

Mary menuntaskan naskahnya pada pertengahan tahun 1817. Tanggal 1 Januari 1818, dengan bantuan Lord Byron, novel dari mimpi Mary itu terbit di London dengan judul Frankenstein; or The Modern Prometheus. Namun, yang tercantum sebagai penulis adalah Lord Byron yang memang sudah punya pamor di Eropa. Pertimbangan lainnya, Mary Shelley saat itu masih berusia remaja, dan tentunya tidak terlalu menarik minat pembaca jika namanya yang tercantum. Benar saja, Frankenstein; or The Modern Prometheus di bawah nama Lord Byron ternyata mendapat sambutan bagus. Bukunya laris.

Novel Frankenstein; or The Modern Prometheus terbit ulang pada 1831, kali ini nama Mary Shelley tercantum sebagai pengarangnya. Ternyata, kisah Frankenstein melegenda, dan sosok monster dalam cerita itu menjadi salah satu ikon horor di Eropa, bahkan dunia. Frankenstein pun jadi inspirasi oleh para pelaku seni dan banyak tampil dalam berbagai buku, pementasan teater, film, komik, dan lainnya.

Reporter: Annisaa Rahmah

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini