Pengamat Sebut Oknum Camat yang Sokong KST Papua Harus Ditindak Tegas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepolisian menangkap Kepala Distrik alias Camat Wusama, Yahukimo yaitu Etius Baye karena diduga terlibat sebagai penyandang dana bagi Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua. Penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari penyelidikan atas kasus pembunuhan dua pekerja PT Indo Papua pada 22 Agustus 2021 lalu.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai bahwa oknum tersebut harus ditindak tegas karena sudah melawan negara.

“Siapapun dia dan apapun jabatannya yang mendukung KKB maka dapat disebut sebagai bagian dari KKB, dan hal tersebut sudah melanggar hukum karena menjadi bagian dari kelompok yang melawan negara. Pemerintah harus menindak tegas hal tersebut,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 4 September 2021.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kemal menegaskan bahwa sebelumnya ada informasi bahwa ada belasan orang yang terkait dengan KST Papua ada di rumah Kepala Distrik Wusama.

“Penyidik Polres Yahukimo melakukan pemeriksaan dan didapati informasi bila ada belasan orang yang terkait dengan KST Papua berada di Rumah Kepala Distrik Wusama berininsial EB (38),” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa.

Adapun pengungkapan ini berawal dari penangkapan seorang warga Kali Biru Kota Dekai bernama Herson Heluka yang diduga turut terlibat.

Herson ditangkap di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan karyawan PT Indo Papua. Setelah diperiksa polisi, diduga ada keterlibatan camat dalam aktivitas KST Papua tersebut. Maka, Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum Operasi Nemangkawi langsung dikerahkan ke rumah kepala distrik Wusama untuk melakukan penangkapan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini