MATA INDONESIA, KABUL – Komando Pusat Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa salah satu pesawat tak berawak atau drone berhasil menewaskan seorang perencana ISIS-K. Serangan drone terjadi di Provinsi Nangarhar, Afghanistan.
Sebagaimana diketahui, AS berjanji untuk memburu para pemimpin Negara Islam Khorasan atau ISIS-K menyusul serangan bom bunuh diri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8).
AS bertekad membalas dendam pada musuh lama atas kematian ratusan warga Afghanistan dan 13 tentara AS dalam ledakan bom di dekat Gerbang Biara ke bandara tempat warga Afghanistan berbaris untuk memasuki bandara yang diamankan AS dan dekat Baron Hotel di mana banyak warga Inggris telah menunggu proses evakuasi.
“Pasukan militer AS melakukan operasi kontraterorisme over-the-horizon hari ini terhadap perencana ISIS-K. Serangan udara tak berawak terjadi di Provinsi Nangahar Afghanistan. Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target. Kami tahu tidak ada korban sipil,” bunyi pernyataan Komando Pusat AS, melansir The Drive, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Sebelumnya, dalam sambutannya yang emosional di Gedung Putih, Presiden Joe Biden berjanji akan memburu para pelaku dan AS tidak akan menghentikan pengangkutan udara evakuasi massal.
“Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar,” kata Presiden AS Joe Biden.
Negara Islam Khorasan (ISIS-K), afiliasi militan yang sebelumnya memerangi pasukan AS di Suriah dan Irak, mengatakan telah melakukan serangan itu. Dalam pernyataannya, ISIS-K mengatakan seorang pembom bunuh diri berhasil mencapai pertemuan besar penerjemah dan kolaborator dengan tentara AS di Baran Camp dekat Bandara Kabul.
ISIS-K adalah musuh bebuyutan Taliban. Namun para pejabat intelijen AS yakin gerakan itu menggunakan ketidakstabilan yang menyebabkan runtuhnya pemerintah Afghanistan – yang didukung Barat bulan ini untuk memperkuat posisinya dan meningkatkan perekrutan anggota Taliban yang kehilangan haknya.